Bak Petir di Siang Bolong, Yolla Yuliana Mendadak Pensiun: Saya Melihat Filipina Sudah...
- instagram yollayuliana1515
tvOnenews.com - Timnas voli putri Indonesia harus merelakan salah satu pemain seniornya, Yolla Yuliana, yang resmi mengundurkan diri usai tampil di ajang AVC Challenge Cup 2025 di Hanoi, Vietnam.
Kabar ini menjadi pukulan bagi skuad Merah Putih yang tengah bersiap menghadapi berbagai kejuaraan internasional, terutama dalam proses menuju regenerasi pemain.
Keputusan Yolla ini menandai berakhirnya pengabdian panjangnya selama 14 tahun di tim nasional voli putri sejak debut di level junior tahun 2008.
Meski mundur dari timnas, Yolla menegaskan belum sepenuhnya pensiun dari dunia voli. Ia masih berkomitmen membela klub dalam kompetisi domestik seperti Proliga dan Livoli.
“Saya belum pensiun dari voli. Saya masih akan bermain di Proliga dan Livoli. Saya hanya mundur dari timnas saja,” ucap Yolla melalui keterangan tertulis, Selasa (17/6/2025), seperti dikutip dari Antara.
Regenerasi Jadi Alasan Utama Yolla Yuliana?
Dalam pernyataannya, Yolla menyebut bahwa pengunduran dirinya didasari oleh niat untuk membuka jalan bagi pemain muda Indonesia agar lebih banyak mendapat kesempatan bermain di level internasional.
- ANTARA
Ia mencontohkan tim Filipina yang sudah berani menurunkan pemain muda di ajang yang sama. “Keputusan saya mundur dari timnas adalah untuk memberi kesempatan kepada pemain muda.
Saat tampil di AVC Challenge Cup, saya melihat Filipina sudah banyak menurunkan pemain muda. Saya harap pemain kita juga bisa bersaing,” ujar Yolla, Rabu (18/6).
Surat pengunduran diri Yolla diserahkan kepada Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) pada Selasa, 17 Juni.
Ini menutup kiprah panjangnya bersama tim nasional selama 17 tahun jika dihitung dari level junior hingga senior.
Prestasi dan Karier Yolla Yuliana
Yolla Yuliana mengawali kariernya di timnas pada 2008 dalam ajang Kejuaraan Asia Youth Girls di Manila, Filipina, saat Indonesia finis di posisi keenam.
- ANTARA/FAJAR SATRIYO
Sejak saat itu, ia menjadi langganan skuad nasional dan tampil dalam berbagai ajang bergengsi di kawasan Asia Tenggara dan Asia.
Sederet prestasi turut mewarnai perjalanan Yolla bersama timnas. Ia berhasil mempersembahkan medali perak pada SEA Games 2017, serta tiga medali perunggu masing-masing di SEA Games 2013, 2015, dan 2022.
Keberadaannya yang serbabisa—mampu bermain sebagai outside hitter maupun middle blocker—membuatnya selalu menjadi pilihan utama dalam berbagai formasi timnas.
Di level klub, Yolla juga memiliki catatan mengesankan. Ia membawa Jakarta Electric PLN menjadi juara Proliga tiga kali berturut-turut pada 2016, 2017, dan 2018.
Tak berhenti di situ, ia juga membawa Bandung Bank BJB Tandamata menjadi juara Proliga 2022.
Keberhasilannya mempersembahkan gelar untuk dua klub berbeda mempertegas statusnya sebagai pemain papan atas di kancah bola voli nasional.
AVC Challenge Cup 2025 Jadi Laga Perpisahan
Turnamen AVC Challenge Cup 2025 yang berlangsung pada 7–14 Juni di Hanoi menjadi laga terakhir Yolla bersama timnas.
- tvOnenews-Ilham Giovani
Dalam turnamen itu, timnas voli putri Indonesia menempati peringkat kelima dari 11 peserta, menutup penampilan mereka dengan performa kompetitif meskipun belum meraih podium.
Yolla tampil konsisten dalam beberapa laga, menunjukkan pengaruh besar sebagai pemain senior dalam membimbing pemain muda di lapangan.
Pengunduran diri Yolla Yuliana terjadi hanya beberapa hari sebelum kabar mengejutkan lain mencuat: rumor pensiunnya Yolla dari dunia voli secara keseluruhan.
Namun, rumor ini segera ditepis oleh sang pemain yang menegaskan bahwa dirinya hanya pensiun dari tim nasional, bukan dari dunia voli profesional.
Kabar ini sekaligus menepis kekhawatiran fans yang sempat berspekulasi tentang kemungkinan Yolla mengakhiri seluruh kariernya setelah AVC Challenge Cup.
Tak bisa dimungkiri, Yolla Yuliana meninggalkan jejak yang dalam di dunia voli Indonesia. Ia bukan hanya dikenal karena teknik bermainnya, tapi juga dedikasinya selama hampir dua dekade membela Merah Putih.
Sosoknya menjadi panutan bagi generasi muda dan keputusannya untuk memberi ruang bagi penerusnya mendapat banyak apresiasi.
PP PBVSI juga turut mengapresiasi langkah Yolla. Meski belum ada pernyataan resmi mengenai penghargaan khusus, banyak kalangan menilai bahwa kontribusinya pantas mendapat penghormatan tersendiri, baik dalam bentuk testimonial match maupun penghargaan individual.
Pengunduran diri Yolla menjadi penanda bahwa timnas voli putri Indonesia kini benar-benar memasuki fase baru.
Regenerasi yang ia harapkan akan menjadi pekerjaan rumah besar bagi PBVSI ke depan, mengingat pengalaman dan kualitas Yolla tidak mudah digantikan. (udn)
Load more