Fix, Megawati Hangestri Tetap Lanjutkan Karier di Luar Negeri Usai Bela Gresik Petrokimia? Megatron: Aku akan Tetap ke Luar Negeri untuk Cari....
- KOVO
tvOnenews.com - Megawati Hangestri Pertiwi, bintang voli putri Indonesia, akhirnya angkat bicara terkait performanya yang belum memuaskan ekspektasi publik dalam ajang Proliga 2025.
Setelah tampil cemerlang selama dua musim di Liga Voli Korea bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks, ekspektasi terhadap pemain berusia 25 tahun itu melambung tinggi saat ia kembali ke Tanah Air.
Sebagai pemain asing andalan Red Sparks, Megawati mampu mencatatkan sejarah penting. Di musim pertamanya (2023–2024), ia membantu Red Sparks mengakhiri paceklik playoff selama bertahun-tahun.
Puncaknya terjadi di musim kedua, ketika Megatron—julukan Megawati mengantar tim asal Daejeon itu ke final Liga Voli Korea untuk pertama kalinya sejak musim 2011–2012.
Meski Red Sparks akhirnya hanya menjadi runner-up, kontribusi Megawati sangat signifikan dengan catatan total 867 poin sepanjang dua musim—salah satu yang tertinggi di antara pemain asing.
Ketika kembali membela klub Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia di Proliga 2025, banyak pihak berharap Megawati dapat mengulang kisah sukses seperti bersama Jakarta BIN di musim sebelumnya.
Saat itu, Megawati membawa BIN ke grand final dan mencetak performa luar biasa. Namun, harapan itu berbalik menjadi kekecewaan setelah Petrokimia gagal melaju ke grand final.
- YouTube - Deddy Corbuzier
Fakta di balik penurunan performa Megawati ternyata cukup mengejutkan. Ia ternyata sedang berjuang dengan cedera serius yang sudah dirasakannya sejak laga leg pertama final Liga Voli Korea melawan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders.
“Aku cedera betis, robek 22 cm karena overuse. Sudah mulai terasa sejak leg pertama laga final,” ungkap Megawati dalam podcast Deddy Corbuzier, Selasa (20/5/2025).
Meski mengalami rasa sakit yang luar biasa, Megawati memutuskan tetap bermain di seluruh laga final, bahkan hingga leg kelima yang berlangsung dalam lima set.
Atlet voli asal Jember itu menambahkan, “Leg kedua sudah ketarik, tapi karena masih bisa melompat dan main seperti biasa, tetap lanjut. Rasanya sakit banget di betis, awalnya lutut bengkak.”
Dalam keterbatasan fisik itu, Megawati memilih menyembunyikan kondisinya dari publik. “Aku gak mau orang-orang tahu aku sakit,” ucapnya.
Bahkan saat betis dan paha atasnya semakin parah di leg ketiga, ia tetap bermain penuh tanpa menggunakan obat pereda nyeri.
Lebih lanjut, Megawati juga mengungkap bahwa latihan intensif di Korea Selatan sangat menguras fisik dan mental.
Ia sempat terpikir untuk menyerah. “Latihan di Korea lebih berat dari pertandingan. Aku pernah bilang ke pacar dan manajerku, mas Wibi Anhari, bahwa aku pengen pulang ke Indonesia karena gak kuat,” kenangnya.
Megawati bergabung ke Petrokimia dalam kondisi yang belum cedera. Tawaran itu datang ketika ia masih bermain di Liga Korea.
Namun, setelah mengalami cedera, Megawati sebenarnya telah meminta kontraknya diputus. “Aku sempat bilang kontraknya diputus saja karena aku cedera,” katanya.
Tetapi, pihak Petrokimia justru mendukung penuh proses pemulihannya dan tetap memintanya hadir di Proliga.
“Pihak Petrokimia bilang gak apa-apa tetap datang, semua orang suka, kamu main sebentar aja udah happy,” lanjutnya.
Atas permintaan itu, Megawati akhirnya turun di tiga pertandingan: dua laga babak final four di Solo dan laga perebutan tempat ketiga.
- YouTube - Deddy Corbuzier
Namun, Megawati merasa tidak enak hati karena menerima bayaran penuh meski tidak tampil maksimal. “Aku bilang dikurangi saja karena aku gak main full, tapi tim tetap kasih,” ungkapnya.
Kini, setelah menjalani dua tahun yang melelahkan dan cedera yang menyakitkan, Megawati ingin sejenak rehat dan menikmati hasil kerja kerasnya. Ia juga membocorkan rencana menikah dalam waktu dekat.
Meski demikian, keinginannya untuk kembali berkarier di luar negeri belum padam.
“Aku ingin pulang ke Indonesia dulu, capek setelah dua tahun. Ingin ketemu mama dan menghabiskan waktu sama keluarga,” ucapnya.
Namun, cita-cita Megawati tetap bulat untuk melanjutkan perjalanan internasionalnya.
“Tetap ke luar negeri. Lebih cari pengalaman, uang akan datang kalau skill sudah bagus,” tegasnya.
Kisah Megawati adalah potret nyata seorang atlet yang bukan hanya berjuang di lapangan, tapi juga melawan ekspektasi, tekanan mental, dan cedera fisik.
Meski tak mampu memenuhi harapan publik di Proliga 2025, kiprah dan dedikasinya tak bisa dipandang sebelah mata.
Terutama dengan pencapaiannya bersama Red Sparks yang akan selalu dikenang sebagai salah satu momen terbaik dalam sejarah kariernya. (udn)
Load more