tvOnenews.com, Religi - Sholat tahajud adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan karena memiliki sejumlah keutamaan yang dahsyat. Sholat ini merupakan ibadah yang didirikan pada sepertiga malam setelah terjaga dari tidur.
Dalam pelaksanaannya, jumlah rakaat dari sholat tahajud tak berbatas dengan minimal dilakukan sebanyak 2 rakaat.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut 5 keutamaan sholat tahajud berdasarkan Al-Quran dan hadis.
1. Mendapat Tempat Terpuji
Salah satu keutamaan sholat tahajud yaitu orang yang melakukan sholat ini akan mulia di sisi Allah SWT serta diberikan tempat yang terpuji.
Hal ini merupakan salah satu janji Allah SWT yang akan mengangkat umat-Nya ke tempat puji-puji, bagi yang menunaikan sholat tahajud dengan sungguh-sungguh
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air, mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik; mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam; dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).” (Adh-Dhariyat 51: 15-18)
2. Doanya Akan Dikabulkan Allah SWT
Keutamaan sholat tahajud bagi muslim yang rutin mengamalkannya adalah doanya akan dikabulkan oleh Allah SWT. Ini merupakan salah satu janji Allah SWT kepada para ahli Tahajud.
Rasulullah SAW bersabda, “Pada malam hari, ada satu saat ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah SWT memberinya. Itu berlangsung pada setiap malam.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Jabir)
3. Menjadi Pribadi Yang Rendah Hati
Allah SWT menegaskan bahwa orang yang melaksanakan sholat tahajud maka akan mempunyai sifat yang bersahabat serta rendah hati.
Kedamaian menjadi salah satu cerminan dari ketenangan jiwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari di masyarakat akan membuat pribadi kita menjadi rendah hati.
“Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam,” dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.” (Al-Furqan 25: 63-64)
4. Menjaga Kesehatan Tubuh
Keutamaan sholat tahajud juga ternyata bermanfaat untuk kesehatan dimana dapat menjaga kesehatan tubuh. Hal ini dikarenakan dalam sholat tahajud menjadi salah satu terapi pengobatan terbaik untuk berbagai penyakit.
Maka dari itu, apabila seseorang yang membiasakan diri untuk tahajud akan memiliki daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit.
Dalam salah satu hadist, Rasulullah SAW bersabda, “Lakukan sholat malam karena itu adalah tradisi orang-orang shalih dihadapanmu, sarana mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dosa, menghapus perbuatan salah, dan mencegah segala macam penyakit dari tubuh.” (HR Tirmidzi)
5. Terlepas dari ikatan Setan
Keutamaan sholat tahajud selanjutnya adalah dapat mengusir setan. Setan selalu menjadi pengganggu bagi setiap umat manusia, salah satunya seperti memberikan bisikan/godaan agar kita tidak sholat tahajud seperti keinginan untuk tidur, capek, dan lain sebagainya.
“Setan mengikat dengan tiga ikatan. Masing-masing berkata, 'Kamu masih punya malam yang panjang, pergi tidur!' Jika dia bangun atas nama Tuhan, maka sebuah ikatan dilepaskan. Jika dia berwudhu, lepas ikatan berikutnya. Dan jika dia melakukan sholat, maka biarkan satu ikatan lagi, sehingga keesokan harinya dia menjadi rajin, begitu juga dengan jiwanya. Jika tidak, keesokan harinya jiwanya menjadi kotor dan jiwanya menjadi malas.” (HR Muslim). (Mzn)
Doa setelah sholat Tahajud
ist.
Setelah sholat tahajud ada sebuah doa yang dianjurkan dan tidak kalah pentingnya dari sholat tahajud itu sendiri. Hal ini karena doa tersebut selalu menyertai sholat tahajud Rasulullah SAW.
Doa Rasulullah SAW ini diriwayatkan Bukhari dan Muslim dan juga dicantumkan Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar.
Doa ini berisi pujian, pengakuan, dan sekaligus permohonan ampunan. Adapun doanya adalah sebagai berikut:
اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ‘atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.
Artinya:
“Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.
Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku.
Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (put/Mzn)
Jangan lupa nonton dan subscribe YouTube Religi One:
Load more