Jakarta - Sore ini terjadi hujan deras di DKI Jakarta, dan mengakibatkan beberapa ruas jalan dilanda banjir. Di antaranya ada tujuh (7) ruas jalan tergenang air dan 5 RT yang mengalami dampak banjir. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji kepada awak media. Dia juga menyebutkan bahwa BPBD DKI Jakarta mencatat saat ini terdapat 7 ruas jalan tergenang air, dan 5 RT atau hanya 0,015 persen dari 30.470 RT yang ada di Wilayah DKI Jakarta.
Bahkan, ia memprediksi genangan tersebut akan surut secepatnya. Sementara, berdasarkan informasi yang dilansir tim tvonenews.com dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), untuk periode 2-8 Oktober 2022, telah terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda sebagian besar wilayah DKI Jakarta.
“BPBD DKI Jakarta mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan yang terjadi. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112,” pungkas Isnawa.
Memang dalam situasi saat seperti ini, sebagian orang khawatir pada bencana banjir karena debit air yang begitu tinggi dapat melumpuhkan aktivitas dan menelan korban serta dapat menghanyutkan barang barang berharga.
Namun, dalam ajaran agama Islam, diajarkan untuk berdoa dari hal apapun yang menerpa, seperti saat dilanda banjir. Ada doa sebagai penangkal atau memohon dihindarkan dari bencana banjir. Doa itu diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang dikutip oleh Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam Kitab Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib.
Doa yang diriwayatkan tersebut dibaca oleh Rasulullah saat khutbah Jumat berlangsung ketika seorang sahabat datang melapor bahwa hujan deras yang selama sekira enam hari berlangsung. Bahkan hujan deras itu membuat masyarakat kehilangan harta benda dan merusak fasilitas jalan.
Berikut doa yang dibacakan Rasulullah saw ketika pada saat kejadia itu,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allāhumma hawālainā wa lā ‘alainā. Allāhumma ‘alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.
Artinya:
"Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudharatkan). Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon."
Selain doa tersebut, ada juga doa untuk memohon untuk memberhentikan hujan. Di mana menurunkan dan memberhentikan hujan ialah kuasa Allah SWT, yang tiada keraguan di dalamnya. Dalam Al-Qur'an menyebutkan hal ini satu di antara dalam Surat Hud ayat 44. Seperti diketahui, atas izin Allah SWT hujan berhenti sehingga kaum yang ikut Nabih Nuh AS selamat, sementara untuk golongan kafir tewas tenggelam.
وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ ۖ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Wa qīla yā arḍubla'ī mā`aki wa yā samā`u aqli'ī wa gīḍal-mā`u wa quḍiyal-amru wastawat 'alal-jụdiyyi wa qīla bu'dal lil-qaumiẓ-ẓālimīn
Artinya:
"Dan difirmankan: 'Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,' dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: Binasalah orang-orang yang zalim."
Selain membaca doa agar hujan berhenti dan cuaca cerah. Anda juga dapat membaca doa ini agar terhindar dari segala marabahaya. Seperti yang diriwayatkan dalam hadis Abu Daud dan juga Tirmidzi dari Utsman bin Affan ra.
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillahilladzi la yadhurru ma'asmihi syaiun fillardhi wala fissamai wahuwassami'ul 'alim.
Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat), dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Aag)
Load more