Ini Doa-doa yang Sering Diamalkan Prajurit Saat Genting, Sesuai Ajaran Rasulullah
- Istimewa/mediaumat
Di samping itu, Syekh Said Ramadhan Al-Buthi menceritakan, dalam perang ini Rasulullah saw berangkat bersama seribu empat ratus orang prajurit yang terdiri dari pasukan infantri dan kavaleri. Ketika tiba di Khaibar, Rasulullah menyeru para sahabat untuk berhenti.
Lalu, Rasulullah berdoa, “Wahai Allah, Tuhan segala langit dan semua yang dinaunginya, Tuhan segala bumi dan semua yang dipikulnya, Tuhan segala setan dan semua yang disesatkannya, Tuhan segala angin dan semua yang diembuskannya. Sesungguhnya kami meminta kepada-Mu kebaikan kampung ini, kebaikan penduduknya, dan kebaikan semua yang ada di dalamnya. Dan, kami berlindung kepada-Mu dari keburukan kampung ini, keburukan penduduknya, dan keburukan semua yang ada di dalamnya.”
Setelah doa, Rasulullah pun mengajak para sahabatnya untuk meneruskan langkah mereka. Selain tu, ketika melihat peperangan yang tak kunjung selesai, pada malam hari Rasulullah berdoa secara khusus agar benteng dapat ditundukkan. Berikut teks doanya:
اللّهُمّ إنّك قَدْ عَرَفْت حَالَهُمْ وَأَنْ لَيْسَتْ بِهِمْ قُوّةٌ وَأَنْ لَيْسَ بِيَدِي شَيْءٌ أُعْطِيهِمْ إيّاهُ فَافْتَحْ عَلَيْهِمْ أَعْظَمَ حُصُونِهَا عَنْهُمْ غِنَاءً وَأَكْثَرَهَا طَعَامًا وَوَدَكًا
Artinya:
“Wahai Allah! Sesungguhnya Engkau Mahamengetahui keadaan mereka, tidak ada kekuatan pada mereka, dan tidak ada dayaku, yang dapat aku berikan kepada mereka. Maka tundukkanlah benteng yang sangat kokoh ini, di dalamnya ada kecukupan serta makanan dan minyak lemak yang banyak.”
Untuk diketahui, benteng yang dimaksud adalah benteng Qomus, benteng Watih, dan benteng Salalim. Di mana pasukan kaum muslimin menuju benteng az-Zubair yang tidak kalah kokohnya dari benteng pertama. Kemudian, kaum muslimin melakukan penyerbuan di bawah komando Khabbab bin Munzir.
Load more