Sebagai wanita dengan banyak kesuksesan, garis keturunan dan karakter sempurna, Khadijah di kelilingi orang-orang terbaik termasuk pria yang ingin menikahinya. Tapi dia adalah seseorang yang tahu nilai dirinya sendiri dan nilai orang lain. Khadijah tidak akan menerima seseorang dengan moral dan intelektual yang lebih rendah.
Setelah melihat hal-hal luar biasa dari pekerjanya, Muhammad muda, dan mulai memahami betapa mengesankannya Beliau, maka mulai bertanya-tanya apakah dia adalah orang yang tepat untuknya tidak hanya dalam bisnis tetapi juga dalam kehidupan berumah tangga.
Sampai akhirnya Khadijah bermimpi "matahari yang bersinar telah turun dari surga ke halaman rumahnya, menyinari rumahnya." Ketika dia bangun, dia pergi untuk menafsirkan mimpi indah ini kepada sepupunya, Waraqah bin Nofal, seorang pria buta yang terkenal karena keahliannya dalam menafsirkan mimpi, dan karena kedalaman pengetahuannya, khususnya tentang Taurat dan Injil.
(Dia memberitahunya) matahari yang mulia yang dia lihat turun ke halamannya menunjukkan bahwa (seorang Nabi) akan menghiasi rumahnya. Setelah mimpi dan tafsir dari sepupunya ini, Khadijah radhiyallahu anha tahu bahwa Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah matahari dalam mimpinya.
Freepik/odua
Khadijah radhiyallahu anha tahu pikirannya dan tetap percaya dalam kebaikan suaminya, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia adalah pembela dan pemberi dukungan, hingga pertama kali datang malaikat Jibril kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di Gua Hira.
Load more