Lanjutnya menerangkan, setelah Rasulullah mendengar jawaban itu, Rasul mengatakan "maukah engkau Aisah jadi ibumu? maukah engkau Fatimah jadi saudaramu, maukah engkau Muhammad jadi ayahmu? anak itu pun menjawab mau, dan dibawalah dia oleh nabi pulang dan diberikan pakaian baik, dan dimandikan, lalu diberikan makan-makanan yang enak," kata Ustaza Dede.
Kemudian, Utaza Dede katakan, beberapa lama anak itu tinggal di rumah Rasul, anak itu bermain ke lapangan tersebut dan mulai membaur dan bercengkramah dengan anak-anak lainnya.
"Ini sejarah, mengapa 10 Muharam disebut lebaran anak yatim, karena pada 10 Muharam Rasul dan para sahabat banyak menyantuni anak yatim dan melebihkan santunannya. Lalu mengapa 10 Muharam dimuliakan, karena Rasulullah saat pergi dari Makah ke Madinah melihat orang Yahudi berpuasa dan bertemu dengan orang Yahudi. Kemudian nabi bertanya mengapa mereka berpuasa, dan orang Yahudi menjawab, mereka puasa karena mensyukuri selamatnya Nabi Musa dan mensyukuri tenggelamnya Firaun," jelasnya.
Maka dari itu, ia beberkan, Rasul menjawab apabila kalian berpuasa dengan alasan itu, maka bagi kami orang Islam lebih layak lagi berpuasa.
"Pada saat itu, pada 10 Muharam wajib satu hari dan tahun kedua hijriah turun Al-Baqarah ayat 183, di situlah puasa 10 Muharam jadi sunah," bebernya. (Aag)
Load more