6 Amalan Sunnah sebelum Shalat Idul Adha, Mulai Tidak Makan hingga Pulang Lewat Jalan Berbeda
- Freepik
3. Mengumandangkan Takbir
Amalan sebelum shalat Idul Adha berikutnya yaitu mengumandangkan takbir. Mengumandangkan takbir dapat dimulai sejak terbenamnya matahari tanggal 9 Dzulhijjah sampai imam naik ke mimbar untuk berkhutbah pada hari raya Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah. Bisa juga terus dilantunkan sampai habis hari tasyrik tanggal 13 Dzulhijjah.
Anjuran mengenai takbir ini ditujukan untuk mengagungkan, mensucikan, dan memuji Allah, serta sebagai syiar umat Islam sedang berhari raya. Adapun dalil mengumandangkan takbir pada hari raya Idul Adha ini salah satunya dijelaskan dalam kitab Raudhatut Thalibin karya Imam Nawawi:
"Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah."
4. Jalan Kaki
Apabila jarak menuju tempat shalat dimungkinkan dengan jalan kaki, umat Islam dianjurkan untuk berangkat ke tempat shalat dengan berjalan kaki. Hal ini sebagaimana sabda Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang riwayat dari Ibnu Umar, كَانَ يَخْرُجُ إلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا
Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berangkat untuk melaksanakan shalat Id dengan berjalan kaki, begitupun ketika pulang tempat shalat Id.
5. Berangkat Lebih Awal
Selanjutnya, dianjurkan juga berangkat ke tempat shalat lebih awal agar mendapatkan shaf atau barisan depan. Dengan berangkat lebih awal, seseorang tidak menjadi tergesa-gesa dan bisa memanfaatkan waktu menunggu shalat Id sambil mengumandangkan takbir bersama-sama jamaah lain.
Anjuran berangkat lebih awal diterangkan oleh Imam Nawawi dalam Kitabnya Raudlatut Thalibin
السُّنَّةُ لِقَاصِدِ الْعِيدِ الْمَشْيُ. فَإِنْ ضَعُفَ لِكِبَرٍ، أَوْ مَرَضٍ، فَلَهُ الرُّكُوبُ، وَيُسْتَحَبُّ لِلْقَوْمِ أَنْ يُبَكِّرُوا إِلَى صَلَاةِ الْعِيدِ إِذَا صَلَّوُا الصُّبْحَ، لِيَأْخُذُوا مَجَالِسَهُمْ وَيَنْتَظِرُوا الصَّلَاة
Load more