Menjadi Bulan yang Utama dan Mulia, Apa Arti dan Peristiwa yang Terjadi di Bulan Dzulhijjah?
- pexels
Jakarta - Bulan Dzulhijjah merupakan bagian dari bulan-bulan keutamaan (asyhurul fadhilah) dan bulan-bulan mulia (asyhurul haram).
Di dalam bulan Dzulhijjah banyak umat muslim yang diberi kemampuan untuk menunaikan haji, menyempurnakan rukun Islam yang kelima, dan ta'abbud lillah, yakni beribadah haji semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji orang (riya’) atau karena ingin mendapatkan gelar haji, dan bukan karena motif-motif lainnya.
Dikutip dari berbagai sumber, nama Dzulhijjah memiliki arti menunaikan ibadah haji. Penamaan bulan Dzulhijjah dikarenakan umat Islam terus menunaikan ibadah haji sejak zaman Nabi Adam AS.
Bulan Dzulhijjah juga termasuk dalam bagian yang disebut dengan empat bulan suci (Syahr al-Haram). Tiga bulan lainnya yang masuk dalam Syahr al-Haram adalah bulan Dzulqa’dah, Muharram, dan Rajab.
Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang sangat agung dan dihormati, termasuk dalam bagian bulan-bulan Haram yang Allah sebutkan dalam Al-Quran yang artinya:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang
lurus, maka janganlah kamu berbuat zalim terhadap dirimu dalam bulan yang empat itu…” (QS. at-Taubah : 36).
Sementara, Imam Ibnu Hajar Rahimahullah dalam kitabnya Fathul Bari, penjelas dari kitab Shahih Imam Bukhari mengatakan penyebab keistimewaan dari sepuluh hari Dzulhijjah
dikarenakan pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya ibadah-ibadah pokok
yaitu shalat, puasa di bulan Dzulhijjah, sedekah, berkurban, berhari raya Idul Adha, dan haji. Hal itu karena mayoritas dari ibadah tersebut tidak bisa didapatkan pada hari-hari lain.
Sedangkan dalam hadits Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir dijelaskan bahwa tidak ada amal perbuatan yang dicintai oleh Rasulullah selain dalam 10 hari di bulan Dzulhijjah.
"Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada hari-hari yang lebih besar di sisi Allah SWT. dan tidak ada amal perbuatan yang lebih dicintai-Nya selain pada sepuluh hari itu. Maka perbanyaklah pada hari-hari tersebut Tahlil, Takbir, dan Tahmid.“ (HR. Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir).
Load more