Tafsir Juz Amma: Makna Surat Al-Humazah, Al-Fil, dan Quraisy Menurut Ustadz Firanda Andirja
- Tangkapan/Ustaz Firanda Andirja Official
Jakarta, tvOnenews.com – Dalam kajian Tafsir Juz Amma, Ustadz Dr. Firanda Andirja mengupas makna mendalam dari tiga surat pendek namun sarat pelajaran akidah dan akhlak, yakni Surat Al-Humazah, Al-Fil, dan Quraisy.
Ketiganya saling berkaitan dalam menggambarkan bahaya kesombongan, kekuasaan Allah, serta nikmat keamanan dan rezeki yang wajib disyukuri.
Tafsir Surat Al-Humazah: Ancaman bagi Pengumpat dan Pencela
- kolase tvOnenews
Surat Al-Humazah dibuka dengan firman Allah SWT:
“Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela.” (QS. Al-Humazah: 1)
Ustadz Firanda menjelaskan, kata “wailun” (celaka) dalam ayat ini mengandung ancaman keras. Sebagian ulama menafsirkan sebagai nama lembah di neraka, sementara pendapat lain menyebutnya sebagai doa kebinasaan dan azab.
Adapun humazah dan lumazah merujuk pada orang yang merendahkan dan menghina orang lain, baik dengan lisan, isyarat, mimik wajah, tulisan, maupun sindiran halus. Perbuatan ini, menurut Ustadz Firanda, bersumber dari kesombongan dalam hati.
Allah kemudian menggambarkan sifat mereka sebagai orang yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, serta menyangka kekayaan dapat mengekalkan hidupnya. Padahal, harta tidak akan menambah umur seseorang walau sedetik pun.
“Harta tidak menambah usia, justru bisa mengurangi waktu untuk ibadah jika melalaikan,” jelasnya.
Sebagai balasan, Allah mengancam mereka dengan neraka Huthamah, api Allah yang menyala-nyala hingga membakar sampai ke jantung, tempat kesombongan bersemayam.
Neraka itu tertutup rapat, dengan tiang-tiang panjang, menandakan tidak ada jalan keluar bagi para pelakunya.
Surat Al-Fil: Kekuasaan Allah atas Pasukan Bergajah
- tim tvOne
Surat Al-Fil mengisahkan kehancuran pasukan bergajah pimpinan Abrahah yang hendak menghancurkan Ka’bah. Allah menggagalkan rencana tersebut tanpa bantuan manusia sedikit pun.
Allah mengirim burung-burung Ababil yang melemparkan batu dari tanah liat yang dibakar, hingga pasukan itu hancur seperti daun yang dimakan ulat.
Ustadz Firanda menegaskan, peristiwa ini bukan dongeng, melainkan fakta sejarah yang dikenal sebagai Tahun Gajah, bahkan menjadi penanda waktu kelahiran Nabi Muhammad SAW.
“Kisah ini menunjukkan bahwa rumah Allah dijaga langsung oleh-Nya, dan kesombongan sebesar apa pun akan runtuh jika berhadapan dengan kehendak Allah,” ujarnya.
Surat Quraisy: Nikmat Keamanan dan Rezeki yang Wajib Disyukuri
- Freepik
Surat Quraisy memiliki keterkaitan erat dengan Surat Al-Fil. Setelah Allah menghancurkan pasukan bergajah, Dia memberikan keamanan dan kelancaran perdagangan kepada kaum Quraisy.
“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah).” (QS. Quraisy: 3)
Ustadz Firanda menekankan bahwa yang disembah bukan Ka’bah sebagai bangunan, melainkan Rabb pemilik Ka’bah, Allah SWT. Dua nikmat besar yang Allah sebutkan dalam surat ini adalah tercukupinya makanan dan rasa aman dari ketakutan.
“Kenyang dan aman adalah dua nikmat besar yang sering dilupakan,” kata Ustadz Firanda.
Ia juga mengingatkan umat Islam agar menjaga stabilitas dan keamanan, serta tidak menjadi bagian dari kerusakan yang dapat menghilangkan nikmat tersebut.
Dari tiga surat ini, Ustadz Firanda menyimpulkan pesan besar Al-Qur’an:
- Jangan merendahkan dan menghina sesama
- Jangan terpedaya oleh harta dan kekuasaan
- Akui kebesaran Allah atas segala urusan
- Syukuri nikmat keamanan dan rezeki dengan ibadah
“Akhlak mencela adalah akhlak orang kafir, bukan akhlak seorang mukmin,” tegasnya.
Kajian ini menjadi pengingat bahwa keimanan sejati tercermin dari akhlak, rasa syukur, dan ketundukan total kepada Allah SWT.
Load more