Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya
- Pexels/Annushka Ahuja
tvOnenews.com - Ketika pasangan suami istri masih menetap di rumah orang tua, tidak jarang orang tua menyimpan harapan tertentu terhadap anak dan menantunya.
Misalnya, saat mertua melihat menantu perempuan tidak memiliki pekerjaan, ia bisa saja mendorong atau meminta agar sang menantu ikut bekerja.
Di sisi lain, permintaan mertua tersebut terkadang tidak sejalan dengan keinginan atau keputusan suami.
Lantas, perlukah semua keinginan mertua wajib dipenuhi oleh menantu? Dan dalam kondisi seperti ini, kepada siapakah seorang istri seharusnya menaati?
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Buya Yahya, Buya Yahya mendapatkan pertanyaan dari seorang jamaah mengenai kepatuhan seorang menantu terhadap mertuanya.
“Bagaimana cara agar mertua dapat menerima dan memaafkan menantu? Karena mertua selalu berkomentar macam-macam tentangnya di depan suami dan merasa durhaka lantaran tidak bisa memenuhi segala ekspektasi mertua,” tanya seorang jamaah pada Buya Yahya.
- Tangkapan layar Youtube Al Bahjah TV
Buya Yahya menegaskan bahwa sosok pemimpin bagi seorang istri adalah suaminya, sehingga seorang istri berkewajiban menaati arahan dan keputusan suami.
Sementara itu, komentar atau pandangan dari mertua pada dasarnya merupakan bentuk harapan yang dipengaruhi oleh latar belakang dan sudut pandang hidup mereka.
Sering kali, seseorang memiliki ekspektasi tertentu sesuai dengan pengetahuan atau pemahaman yang dimilikinya, misalnya menginginkan menantu perempuan untuk bekerja.
Dalam konteks tersebut, Buya Yahya menilai bahwa keinginan mertua umumnya didasari harapan agar kondisi ekonomi rumah tangga anaknya tercukupi.
Oleh karena itu, ia menganjurkan agar menantu tetap berprasangka baik atau husnudzon terhadap niat tersebut.
“Jadi husnudzon. Maksud mertua Anda adalah benar, sesuai dengan wawasan yang ia miliki biarpun kalau dipandang dari kepatuhan, maka Anda harus patuh pada suami,” ungkap Buya Yahya pada tayangan YouTube miliknya.
Buya Yahya memberikan agar tidak mudah merasa tersinggung, karena komentar dari mertua pada umumnya bukan bermaksud merendahkan, melainkan sebatas memberi saran.
Apabila permintaan mertua bertolak belakang dengan arahan suami, maka yang harus diutamakan adalah menaati suami.
Lalu, bagaimana seharusnya sikap suami ketika mengetahui ibunya memiliki harapan tertentu terhadap istrinya?
Buya Yahya menganjurkan agar suami bersikap bijak dengan mendekati ibunya secara baik-baik dan menyampaikan permohonan maaf.
Di samping itu, suami juga perlu menenangkan serta meyakinkan sang ibu bahwa keputusan yang diambil bersama istrinya tidak akan merepotkan atau memberatkan siapa pun.
“Karena seorang suami punya keleluasaan dalam mengurus keluarganya. Adapun yang dikatakan ibundanya itu adalah sifatnya himbauan,” jelas Buya Yahya.
“Jadi tidak semua perintah dari ibunda harus dipatuhi, kalau ada urusannya dengan kemaslahatan. Kalau memang membahayakan tidak perlu dipatuhi,” sambungnya.
Meski begitu, bila himbauan tersebut tidak dipatuhi, maka harus menjelaskan kepada mertua agar tidak terjadi kesalahpahaman. (kmr)
Load more