Sakit dalam Pandangan Islam: Teguran atau Penggugur Dosa?
- Freepik
tvOnenews.com - Sakit sering kali dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan dan menyulitkan.
Tidak sedikit orang bertanya-tanya, apakah penyakit yang datang merupakan hukuman atas dosa, atau justru menjadi jalan penghapus kesalahan di hadapan Allah SWT.
Dalam pandangan Islam, sakit tidak semata-mata dimaknai sebagai penderitaan, melainkan bisa menjadi bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
Penjelasan mengenai hal ini disampaikan oleh Ustaz Syafiq Riza Basalamah, sebagaimana dilansir dari kanal YouTube resminya yang diunggah pada 18 Oktober 2018.
- ANTARA
Ustaz Syafiq Riza Basalamah menegaskan bahwa berbagai ujian yang menimpa seorang hamba, termasuk sakit, sejatinya memiliki makna besar dalam kehidupan seorang muslim.
Menurutnya, semua bentuk musibah yang dialami seseorang dapat menjadi sarana penghapus dosa.
"Apa saja yang menimpa seorang hamba itu penghapus dosa untuk dia," ucap Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Lebih lanjut dijelaskan, sikap seseorang dalam menghadapi sakit sangat menentukan nilai di sisi Allah SWT.
Apabila seorang hamba bersabar dan mengharap pahala, maka ujian tersebut tidak hanya menghapus dosa, tetapi juga meninggikan derajatnya.
- Tangkapan layar YouTube Tanaashuh
"Kalau dia sabar maka akan diangkat derajatnya. Dan kalau dia berharap pahala, masyaAllah. Setelah dikasih penyakit, kemudian sembuh dan sehat, dia semakin dekat dengan Allah SWT," kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Dalam penjelasannya, Ustaz Syafiq juga mengaitkan hal tersebut dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an.
Ia mengutip QS. An-Nisa’ ayat 124 yang menegaskan bahwa setiap perbuatan akan mendapatkan balasan yang setimpal.
"(Pahala dari Allah) itu bukanlah angan-anganmu dan bukan (pula) angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu, dan dia tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah".
Beliau kemudian menceritakan sebuah kisah ketika Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah SAW.
Abu Bakar merasa khawatir jika setiap dosa langsung dibalas, maka manusia akan binasa. Ia pun bertanya mengenai bentuk balasan tersebut.
Load more