Rumah Disiram dengan Air Garam Bisa Usir Jin hingga Tangkal Sihir? Begini Penjelasan Ulama dalam Islam
- Istimewa/pixabay.com
tvOnenews.com - Sebagian masyarakat masih percaya adanya gangguan jin dan praktik sihir.
Untuk mencegah hal tersebut, ada yang menggunakan air garam sebagai pelindung rumah dari pengaruh jin maupun sihir.
Karena itu, tidak mengherankan jika masih dijumpai orang yang menyiramkan air garam atau air tertentu ke rumahnya dengan harapan dapat mengusir jin.Â
Namun, apakah metode seperti ini dibenarkan dalam ajaran Islam?
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya mengingatkan agar berhati-hati dalam melakukan praktik-praktik semacam itu.
Beliau menegaskan bahwa tidak perlu menyiram rumah dengan air seperti itu, karena setan dan jin tidak akan gentar hanya dengan air garam maupun air beras.
"Nyiram bunga, nyiram pohon biar berbuah boleh. Nggak usah nyiram-nyiram (rumah) begitu aneh-aneh banget. Memang setan sama takut air beras, jin takut sama air beras, apa itu dari mana itu," ungkap Buya Yahya pada tayangan YouTube Al Bahjah TV.Â
- Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV
Â
Dengan menyirami air garam di rumah menjadi hal yang sia-sia.
Buya Yahya mengingatkan bahwa yang ditakuti oleh jin adalah dzikir kepada Allah SWT.
"Setan jin genderuwo takut dengan dzikir, dzikir yang benar," tegas Buya Yahya.
"Pakai siram daun apa cucian beras, disiram pakai kapur, ya kapur buat ngecat tembok.
air beras itu ya nanti buat nyiram bunga, nggak usahlah aneh-aneh begitu," lanjutnya.
Apabila ingin rumah aman dari gangguan jin dan sihir, cara yang tepat untuk menjauhkannya dengan meminta perlindungan kepada Allah.
"Kalau anda ingin dijaga oleh Allah dari setan ya setan jin audzubillahiminasyaitonirodzim qul audzu birobil falaq, qul audzubirabinnas. Kalau masalah apakah sirik, nah kalau keyakinanya keyakinan apa," jelas Buya Yahya.
"Kalau keyakinannya yang salah saja tidak sampai sirik, yang menjadi sirik meyakini bahwasanya inilah yang mengusir setan. Nah yang ini Enggak, tadi ini kan hanya tradisi yang diikuti ditinggalkan saja, nggak usah," sambungnya.
Load more