Cara Menyikapi Mertua yang Sangat Benci dengan Menantu Menurut Ustaz Hilman Fauzi
- Tangkapan layar YouTube Mata Islami
tvOnenews.com - Dalam kehidupan rumah tangga, hubungan antara mertua dan menantu sering kali menjadi ujian. Seorang suami menginginkan keluarga kecilnya selalu harmonis.
Di balik keinginan tersebut, tidak semua suami kedapatan orang tua yang menjadi mertua tidak menyukai sang istri. Hal ini disebabkan beberapa faktor.
Biasanya faktor pemicu mertua tidak menyukai dan melukai hati istri, antara lain kurang mendapat perhatian dari anak, tidak menyetujui pernikahan buah hatinya, dan sebagainya.
Akibatnya, konflik rumah tangga antara istri dan mertua sering terjadi. Ada juga yang bisa berakibat perceraian dengan sang suami.
Lantas, bagaimana cara suami menyikapi konflik antara mertua dan istri? Berikut penjelasan dari Ustaz Hilman Fauzi.
Penjelasan Ustaz Hilman Fauzi soal Cara Menyikapi Mertua Benci kepada Istri
- Freepik
Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube First Shof Media Indonesia, Sabtu (22/11/2025), penjelasan cara menyikapi mertua tidak senang dengan istri bermula dari seorang jemaah perempuan berprofesi konten kreator, Cut Aliza bertanya kepada Ustaz Hilman Fauzi.
"Saya mohon izin bertanya dan minta pencerahan dari ustaz. Hati saya sedang lelah dan bingung dalam menghadapi ujian rumah tangga yang sedang saya alami," ujar Cut Aliza.
Ia mengaku proses pernikahan dengan sang suami begitu cepat. Keraguan dan gejolak polemik dari pihak keluarga suaminya muncul sehingga menuai ketidaksukaan dari adik ipar hingga ibu mertuanya.
"Yang saya tidak tahu kenapa dia tidak suka dengan saya tanpa sebab. Sebagai istri, saya sudah menjalankan peran saya menjadi istri yang baik terhadap suami saya," bebernya.
Sang suami juga menjadi korban caci makin dari keluarganya. Terkait hal ini, ia meminta pendapat cara menyikapi adik ipar dan ibu mertua tidak menyukai dirinya.
Ustaz Hilman Fauzi memberikan penjelasan secara bijak. Sang pendakwah menyampaikan bahwa, tidak ada perbandingan status antara ibu mertua dan menantu.
"Bunda, tidak ada perbandingan antara ibu dengan istri. Keduanya adalah pintu keberkahan yang Allah hadirkan untuk kita berikan kebaikan," ungkap Ustaz Hilman Fauzi.
Bagi Ustaz Hilman Fauzi, seorang ibu dan istri adalah keberkahan dimiliki seorang suami. Hal itu harus menjadi tugas utama bagi suami mempertahankan rezeki dalam hidupnya.
Ustaz Hilman Fauzi memahami betul suami jemaahnya menjaga hati istri. Sebagai kepala rumah tangga, suaminya tidak membiarkan kekasihnya terluka.
Suaminya harus mendapat caci maki dari pihak keluarganya. Jemaah tersebut bersalah karena merasa sebagai penghalang surga suami telah melawan ibunya.
Menurut Ustaz Hilman Fauzi, seorang suami tidak boleh melawan orang tua. Ia menganggap bagaimana pun anak laki-laki harus tetap patuh dengan ibu dan keluarganya.
"Seorang suami menafkahi istri, tapi juga seorang suami sebagai anak laki-laki dari ibunya tetap punya sisi kebaikan yang tidak boleh dilupakan," tuturnya.
Ustaz Hilman Fauzi memberikan pesan menyentuh kepada perempuan telah menjadi istri. Ia mengatakan bahwa, istri harus menahan diri jika ada mertua ingin dapat perhatian dari suaminya.
"Pelajaran pertama, seorang istri tidak boleh cemburu, tidak boleh marah kalau suami ingin berbuat baik kepada ibunya," tuturnya.
Pelajaran untuk menyikapi kedapatan mertua melukai hati menantu, sang istri sebaiknya harus bersabar. Menurutnya, cara tersebut sangat ampuh menempatkan posisi sebagai istri.
Ia mengatakan keutamaan seorang istri menahan dendam dan emosi setelah mendapat perlakuan tidak mengenakan dari mertuanya. Ia meyakini ada aliran rezeki ketika suami patuh kepada orang tuanya.
"Boleh jadi keberkahan rezeki suamimu itu didapatkan karena dia berbuat baik kepada ibunya," tegasnya.
Meski begitu, Dai kelahiran asal Garut, Jawa Barat ini mengimbau kepada semua orang tua yang memiliki menantu. Mertua tidak boleh terlalu ikut campur dengan urusan rumah tangga anaknya.
Menurutnya, orang tua selalu masuk dalam rumah tangga anaknya bisa berujung fatal. Hal ini bisa menimbulkan konflik dan berujung perceraian.
"Karena bagaimana pun anak laki-lakimu punya kewajiban, punya istri. Kalau ingin membantu, silakan," ucapnya.
Berbeda dengan ikut campur dalam memberikan manfaat kepada rumah tangga anak laki-lakinya. Ustaz Hilman Fauzi mengatakan, cara tersebut sebagai sikap yang benar.
"Kalau pun ingin memberikan nasehat, silakan. Kalau pun ingin kasih saran, silakan. Yang tidak boleh ketika mertua menghasut anak laki-lakinya untuk membenci istrinya," pesan dia.
Lantas, bagaimana cara istri yang sudah resah menyikapi tabiat kejelekan mertuanya? Ustaz Hilman Fauzi mengimbau para perempuan telah berumah tangga memberikan pesan yang baik kepada suami.
"Istri juga tidak boleh menghasut suaminya untuk menjelekkan, menjatuhkan ibunya. Malah seharusnya laki-laki menjadi penengah antara istri dan ibu," katanya.
Lebih lanjut, Ustaz Hilman Fauzi menjelaskan definisi rumah tangga. Dari pernikahan, seorang suami dan istri memiliki tugas menyatukan dua keluarga yang berbeda agar harmonis.
"Maka ingat ini pelajaran, sebelum kita menikah pastikan bahwa aku menikahimu bukan hanya menerimamu, tapi juga aku siap menerima keluarga besarmu," tukasnya.
Untuk itulah, cara menyikapi mertua tidak menyukai istri terletak pada suami. Seorang suami memiliki peran agar konflik tersebut tak melebar dan menjaga rumah tangganya tetap harmonis.
(hap)
Load more