Cara Menyikapi Suami Lalai Kasih Nafkah ke Istri usai Bertahun-tahun Menikah, Ustaz Hilman Fauzi Sarankan Lakukan ini
- Tangkapan layar YouTube Syafa'at TV
tvOnenews.com - Kebanyakan istri masih heran kenapa suami lalai memberikan nafkah. Padahal rumah tangganya telah berjalan bertahun-tahun sejak menikah.
Nafkah tidak persoalan uang, melainkan cara suami memenuhi tanggung jawabnya. Banyak suami telah menikah cuek karena berpikir nafkah berupa uang, sehingga mereka sulit memberikan rasa nyaman kepada istrinya.
Lantas, bagaimana cara menyikapi suami yang tidak memberikan nafkah kepada istri?
Disadur tvOnenews.com dari kanal YouTube First Shof Media Indonesia, Senin (17/11/2025), berikut penjelasan Ustaz Hilman Fauzi soal istri menghadapi suami yang jarang kasih nafkah.
Pembahasan ini bermula dari seorang jemaah yang bertanya kepada Ustaz Hilman Fauzi. Ia mengaku jarang mendapat nafkah dari suami setelah menikah selama 10 tahun.
- pexels.com/ Mikael Blomkvist
"Saya sudah bantu, tapi nggak ada niat baik buat dia makin berubah. Niat dia cari nafkah itu tiap hari keluar, tapi setiap pulang beralasan belum dapat uang, sedangkan saya di rumah punya dua anak," ujar jemaah tersebut kepada Ustaz Hilman Fauzi.
Ustaz Hilman Fauzi menegaskan bahwa, setiap laki-laki telah menjadi suami, maka harus memberikan nafkah. Bagian ini merupakan salah satu kewajiban dilaksanakan suami.
"Bunda, satu, suami itu wajib menncari dan memberi nafkah untuk keluarga. Hukumnya apa? Wajib," jawab Ustaz Hilman Fauzi.
Dalam agama Islam, kewajiban seorang suami memberikan nafkah kepada istri telah dituangkan dalam dalil Al-Quran. Melalui Surat An-Nisa Ayat 34, Allah SWT berfirman:
اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ
Artinya: "Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab atas para perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari hartanya." (QS. An-Nisa, 4:34).
Melalui tafsir ayat ini, laki-laki yang menjadi suami adalah pelindung untuk perempuan sebagai istrinya. Allah SWT menghadirkan kaum laki-laki karena mereka memiliki kelebihan.
Urusan memberikan nafkah masuk kewajiban laki-laki. Setidaknya harus bekerja demi memenuhi kebutuhan sehari-hari istri dan keluarga kecilnya.
Ustaz Hilman Fauzi menegaskan, seorang suami wajib usaha. Hal itu sudah menjadi bagian janji saat menikahi istrinya.
"Kemuliaan seorang suami itu ada pada usaha dia untuk memberikan nafkah kepada keluarganya," jelasnya.
Jemaah tersebut menjelaskan suaminya masih sehat. Tetapi selama bertahun-tahun dalam pernikahannya, berpikir lebih mengandalkan tenaga istrinya.
Seorang suami tersebut memang niat mencari rezeki. Namun, tidak ada penghasilan, sehingga menimbulkan keresahan pada istrinya.
"Bedakan antara belum ada rezeki dengan tidak mau nyari rezeki. Sama atau beda? Bedakan belum dapat atau malas?," tuturnya.
Menurut Ustaz Hilman Fauzi, suami yang mengandalkan istri untuk mencari penghasilan, maka dijuluki sebagai laki-laki pemalas.
"Kalau dia nggak mau gerak, kalau dia nggak mau usaha dan tekad memperbaiki diri, namanya bukan belum dapat, tetapi namanya malas," tegasnya.
Dai asal Garut, Jawa Barat ini menyayangkan apabila ada suami seperti itu. Pasalnya posisi seorang istri telah ditelantarkan suami.
Ia harus mengakui kesabaran jemaahnya. Tidak muda bagi seorang istri bisa bertahan selama bertahun-tahun tanpa diberikan nafkah oleh suami.
Ustaz Hilman Fauzi menjelaskan cara menyikapi jika kedapatan suami malas mencari nafkah. Ia memberikan sejumlah amalan agar hajat mendapatkan rezeki langsung dilangitkan oleh Allah SWT.
Amalan Pelancar Rezeki saat Hadapi Suami Malas Kasih Nafkah
"Saya kasih amalan langit yang bisa melancarkan rezeki. Satu, shalat Tahajud," ucap Ustaz Hilman Fauzi.
Dalam tafsir Surat Al-Isra Ayat 79, shalat Tahajud menjadi salah satu amalan ibadah sunnah melancarkan rezeki, Allah SWT berfirman:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah shalat Tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra, 17:79).
"Para ayah, para suami, kalau ingin rezekimu diperbaiki sederhana. Perbaiki shalat. Kalau shalatnya sudah benar, jangan khawatir dengan rezeki," jelasnya.
Ustaz Hilman Fauzi memaparkan bahwa, rezeki berlimpah akan dijamin oleh Allah SWT. Asalkan seorang mukmin terus berupaya memperbaiki dan menjaga shalat wajib hingga sunnah, seperti Tahajud.
"Kami yang menjadi rezekimu sebagai akibat engkau bertakwa kepada Allah. Satu shalat wajib sudah pasti, kalau mau lebih cepat Tahajud," tuturnya.
Amalan kedua, kata Ustaz Hilman Fauzi, seorang suami dan istri setidaknya menjalankan shalat Dhuha. Meski sunnah, setidaknya merutinkan shalat Dhuha setiap pagi hari.
Ustaz Hilman Fauzi mengutip sebuah hadis mengenai shalat Dhuha. Rezeki akan berlimpah jika melaksanakan shalat Dhuha sebanyak empat rakaat.
"Maka Allah cukupkan kebutuhannya," tambahnya.
Amalan ketiga adalah shalat qabliyah dan ba'diyah. Melalui ibadah sunah ini juga mempercepat diguyur aliran rezeki oleh Allah SWT.
"Lalu ada sedekah. Ayo perbaiki sedekahnya. Sedekah tidak harus uang, ada senyum, berbuat baik, nyenengin orang. Poinnya jadi orang baik karena rezeki hanya akan datang bersama orang baik," bebernya.
Ustaz Hilman Fauzi membagikan amalan terakhir berupa silaturahmi. Kelebihan silaturahmi akan memperbanyak relasi, sehingga semakin mendekatkan banyaknya rezeki.
"Jangan menutup diri pada kebaikan. Kalau ada kesempatan ambil, kalau ada peluang ambil. Kita nggak tahu, mungkin rezeki kita dapatnya dari situ," tukasnya.
Untuk itu, amalan cara menyikapi suami lalai memberikan nafkah kepada istri, pasangan suami istri wajib menjalankan shalat, sedekah hingga silaturahmi.
(hap)
Load more