Berkaca dari Helwa Bachmid yang Ngaku Ditelantarkan Habib Bahar bin Smith, Ini Nasihat Buya Yahya untuk Wanita yang Nikah Siri
- Instagram/helwabachmid_ - YouTube/Al-Bahjah TV
tvOnenews.com - Model cantik asal Kalimantan, Helwa Bachmid, mendadak jadi sorotan tajam setelah mengaku ditelantarkan Habib Bahar bin Smith (HBS).
Melalui Instagramnya @helwabachmid_, ia menceritakan bahwa dirinya dan HBS menikah siri pada 2024 lalu.
Ia bahkan menyebut dirinya sebagai istri simpanan yang ditelancarkan oleh pendakwah kondang tersebut.
Helwa mengaku jarang diberi perhatian oleh HBS. Bahkan menyebut sang habib memberinya nafkah 'ketika ingat saja'.
Tak hanya itu, ia mengaku penderitaannya semakin bertambah ketika dirinya hamil dan melahirkan tanpa kehadiran sang suami.
- Instagram/@helwabachmid_
Kisah Helwa ini langsung mendapatkan perhatian publik.
Terlebih, Habib Bahar bin Smith selama ini dikenal sebagai sosok yang kontroversial.
Namun, di samping itu, istri sah Habib Bahar bin Smith, Fadlun Faisal Balghoits buka suara membantah tuduhan Helwa.
Fadlun Faisal Balghoits mengungkap bukti-bukti yang bertentangan dengan tuduhan Helwa Bachmid.
Terlepas dari itu, fenomena seperti ini membuat banyak orang, terutama para perempuan, mulai mempertanyakan keamanan dan kepastian dalam pernikahan siri.
- Tangkapan layar Youtube Al Bahjah TV
Berikut nasihat dari Buya Yahya bagi wanita yang hendak atau sudah terlanjur menjalani pernikahan siri.
1. Peringatan Keras untuk Kaum Laki-Laki
Buya Yahya mengingatkan bahwa pernikahan bukan perkara main-main.
Lelaki tidak boleh hanya mencari kesenangan, lalu mengabaikan tanggung jawab besar yang dipikul di hadapan Allah SWT.
“Satu istri saja merupakan amanah berat, bukan hanya soal nafkah, tetapi juga pendidikan dan tanggung jawab lainnya. Itu baru satu istri, bagaimana kalau dua atau tiga?” ujar Buya Yahya, dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Jika seorang laki-laki sudah berani menjelek-jelekkan istri pertamanya, itu adalah tanda bahaya.
“Kalau dari awal dia membicarakan keburukan istrinya, itu sudah bukti bahwa dia bukan lelaki baik. Kelak kalian menjadi istrinya pun, kejelekanmu bisa dibongkar ke orang lain,” lanjutnya.
Lebih buruk lagi jika sang laki-laki berjanji akan menceraikan istri pertama demi menikahi calon barunya.
“Yang sudah lama dinikahi saja bisa diceraikan, bagaimana dengan yang baru? Seminggu pun bisa dibuang,” tegasnya.
2. Wanita Harus Serius dan Hati-Hati dalam Melangkah
- Pixabay/Gerd Altmann
Bagi perempuan, menikah siri harus dipikirkan matang.
Buya Yahya menekankan pentingnya kejelasan, legalitas, dan tanggung jawab dalam sebuah pernikahan.
Pernikahan yang resmi memberikan perlindungan, baik bagi istri maupun anak.
Ada hak yang jelas, mulai dari nafkah, status hukum, hingga akses untuk menuntut cerai bila dibutuhkan.
Meski ada wanita yang merasa cukup tanpa surat resmi asalkan kebutuhan batinnya terpenuhi, Buya Yahya tetap mengingatkan konsekuensinya.
“Memang ada wanita yang ikhlas tidak pakai surat tidak apa-apa yang penting urusan batinku terpenuhi, sah-sah saja, tapi harus dengan ketabahan dan kesabaran kalau ada apa-apa,” tegas Buya Yahya.
“Cuman saya himbau kepada anak-anakku, selagi bisa resmi, ini untuk pelindungan di dunia, kalau ada anak ada aktanya, tuntutan cerai juga gampang,” lanjutnya.
3. Lalu, Apa yang Harus Dilakukan Jika Sudah Terlanjur Menikah Siri dan Ditelantarkan?
- Pexels/ANTONI SHKRABA production
Buya Yahya memberikan langkah-langkah yang harus dipertimbangkan oleh perempuan yang berada dalam kondisi seperti ini.
Bersabar dan Bangun Komunikasi
Langkah pertama adalah bersabar dan mencoba membangun komunikasi yang baik dengan suami.
Terkadang persoalan yang muncul bisa diselesaikan jika kedua pihak mau membuka diri.
Minta Cerai Jika Kewajiban Tidak Dipenuhi
Namun, apabila komunikasi tidak mungkin dilakukan dan suami tetap tidak melaksanakan kewajiban, maka perempuan berhak meminta cerai.
“Seorang istri sah yang tidak diberi nafkah oleh suaminya memiliki hak untuk meminta cerai dan mencari suami yang benar,” jelas Buya Yahya.
Jika tidak tahan diperlakukan tidak adil, tidak diberi nafkah, tidak didatangi, atau bahkan dimarahi, maka meminta pisah adalah pilihan yang dibolehkan.
Jika Memilih Bertahan, Sabar Jadi Kunci
Ada pula perempuan yang tetap ingin mempertahankan pernikahan demi pahala kesabaran.
Buya Yahya menyampaikan bahwa itu adalah pilihan pribadi.
Namun ia menegaskan bahwa seorang istri tetap memiliki hak menurut syariat, dan bila hak itu tidak diberikan, pintu perceraian adalah solusi yang sah.
“Kalau Anda sabar, maka hak Anda, misal dimarahi tidak apa-apa, nggak didatangi nggak papa, itu hak Anda, ingin masuk surga dengan kesabaran boleh. Akan tetapi Anda punya hak dalam Islam, kemudian Anda tidak diperhatikan, Anda bisa minta cerai,” jelas Buya Yahya.
4. Nasihat Terakhir: Hati-Hati Memilih Pasangan
Setelah keluar dari hubungan yang tidak sehat, Buya Yahya memberi peringatan agar perempuan lebih berhati-hati dalam memilih calon pasangan di masa depan.
Jangan mudah termakan janji, apalagi dari laki-laki yang sudah menunjukkan tanda-tanda tidak bertanggung jawab sejak awal.
“Tapi setelah itu, hati-hati dalam memilih pasangan,” tutup Buya Yahya.
(gwn)
Load more