Teks Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Keutamaan Akhlak dalam Membangun Kemajuan Bangsa
- Pexels/Mohamad Tamer
tvOnenews.com - Peringatan Hari Sumpah Pemuda menjadi momentum untuk meneguhkan kembali semangat persatuan dan tanggung jawab membangun bangsa.
Dalam Islam, kekuatan suatu umat tidak hanya diukur dari ilmu dan harta, tetapi dari akhlak yang mulia.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
Khutbah Jumat kali ini bertema “Keutamaan Akhlak dalam Membangun Kemajuan Bangsa,” sebagai pengingat bahwa akhlak adalah fondasi utama kemajuan dan persatuan umat, dilansir dari lirboyo.net.
- tim tvone - tim tvone
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ قَالَ لِنَبِيِّهِ فِيْ الْكِتَابِ الْمُبِيْنِ. فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْخَلْقِ فِيْ الْعَالَمِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan ketakwaan, hati kita akan tenang dan hidup kita akan dipenuhi keberkahan dunia serta kebahagiaan akhirat.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Generasi muda adalah penentu arah masa depan bangsa. Namun, saat ini kita melihat banyak anak muda yang kehilangan pegangan moral dan jauh dari nilai-nilai akhlakul karimah.
Karena itu, sangat penting bagi kita untuk membangun kembali karakter generasi muda dengan menanamkan ilmu dan akhlak yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, serta menanamkan semangat perjuangan para pahlawan bangsa.
Pemuda memiliki peran besar dalam membangun negeri. Sejarah mencatat, semangat dan idealisme merekalah yang melahirkan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober, tonggak penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.
Namun, kini kita menyaksikan tidak sedikit pemuda yang terjerumus dalam perilaku menyimpang seperti narkoba, kekerasan, dan kejahatan lainnya.
Untuk memperbaiki keadaan ini, perubahan harus dimulai dari lingkungan terkecil — yaitu keluarga.
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا (التحريم:6)
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)
Jika setiap keluarga menjaga anggota keluarganya dari keburukan dan mendidik mereka dengan nilai-nilai Islam, maka masyarakat dan bangsa pun akan menjadi baik.
Namun, menjaga keluarga di tengah derasnya arus globalisasi bukan hal mudah. Zaman kini diwarnai dengan krisis moral dan haus akan materi, sehingga kemaksiatan dianggap hal lumrah.
- Pexels/Eslam Mohammed Abdelmaksoud
Hadirin rahimakumullah,
Tanggung jawab besar ada pada orang tua. Mereka wajib menanamkan akhlak mulia sejak anak-anak masih kecil. Karena di masa itulah karakter terbentuk. Anak yang memiliki akhlak baik akan mampu membedakan mana yang benar dan salah, serta tidak mudah terpengaruh lingkungan buruk.
Sebaliknya, anak yang tumbuh tanpa bimbingan akhlak akan mudah terseret pada pergaulan negatif. Inilah sebabnya banyak orang berpendidikan tinggi tetapi melakukan tindakan tercela seperti korupsi. Mereka pintar, tetapi kehilangan rasa takut kepada Allah.
Para ulama terdahulu berkata: “Adab berada di atas ilmu.” Artinya, kecerdasan tanpa moral hanya akan membawa kerusakan.
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,
Jangan pernah lelah menasihati anak-anak kita, meski dalam hal yang tampak kecil. Sebab nasihat yang tulus akan menumbuhkan karakter baik.
Teladan terbaik dapat kita lihat dari Lukmanul Hakim dalam menasihati putranya, sebagaimana firman Allah SWT:
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ ۗ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (لقمان:17)
“Hai anakku, dirikanlah shalat, suruhlah manusia berbuat baik, cegahlah dari perbuatan mungkar, dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.” (QS. Luqman: 17)
Hadirin sekalian,
Membangun bangsa yang berakhlak berarti menyeimbangkan hubungan dengan Allah (hablun minallah) dan hubungan dengan sesama manusia (hablun minannas). Agama memberi pedoman hidup agar setiap perbuatan dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, sementara negara menjadi wadah untuk menyalurkan amal kebaikan demi kemaslahatan bersama.
Kesimpulannya, akhlak yang baik adalah kunci kemajuan bangsa. Tanpa moral yang kuat, ilmu dan kekuasaan akan kehilangan arah. Maka, marilah kita didik anak-anak kita dengan ilmu yang bermanfaat dan akhlak yang mulia agar mereka tumbuh menjadi generasi penerus yang mencintai agama, bangsa, dan sesama manusia.
Semoga Allah SWT menganugerahkan kepada kita anak-anak yang saleh dan salihah, menjadi penyejuk mata dan penerus perjuangan umat dan bangsa.
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتُ النَّعِيمِ، خَالِدِينَ فِيهَا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka surga penuh kenikmatan. Mereka kekal di dalamnya. Janji Allah adalah benar, dan Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”
Khutbah Kedua
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa memperkuat takwa kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Ingatlah firman Allah dalam Al-Quran:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” (QS. Ali Imran Ayat 102).
Mari kita doakan agar Allah SWT memberikan taufik dan hidayah kepada kita semua untuk terus menjaga akhlak mulia dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan berbangsa. Karena dari akhlak yang baik, lahir masyarakat yang damai, pemimpin yang adil, dan negara yang maju.
اللهم اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ.
اللهم أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِينَ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّينَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِينَ.
اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَسُوءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيسْيَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
(gwn)
Load more