Tragis! Santri Bogor Wafat Ditimpa Batu Saat Tidur, Buya Yahya: InsyaAllah Mati Syahid
- YouTube Al Bahjah TV
tvOnenews.com - Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Fadil Ulum Hanafiz (15), seorang santri pondok pesantren di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Remaja tersebut menghembuskan napas terakhir di RSUD Ciawi pada Selasa malam, 16 September 2025, sekitar pukul 21.22 WIB, setelah sempat berjuang melawan luka serius yang dialaminya.
Kepergian Fadil bukan sekadar kabar duka biasa, tetapi menjadi sorotan lantaran kematiannya diduga kuat akibat tindak kekerasan di lingkungan pesantren.
Ayah korban, Deni, menjelaskan bahwa Fadil kritis setelah diduga menjadi korban penganiayaan sesama santri.
Insiden bermula pada Kamis dini hari, 11 September 2025, ketika Fadil ditemukan tak berdaya usai wajahnya dihantam batu saat sedang tidur.
Tidak berhenti di situ, ia bahkan dipukul berulang kali dengan kayu hingga wajahnya hancur.
“Saya dikabari pihak pesantren jam delapan pagi. Saat tiba di RSUD Leuwiliang jam 10.00 WIB, anak saya sudah di ICU dengan kondisi wajah hancur,” ungkap Deni, melansir dari Viva.
Dokter menyebut Fadil mengalami luka serius, di antaranya dagu patah, pipi retak, hidung remuk, hingga perdarahan di kepala.
Setelah beberapa hari menjalani perawatan intensif, Fadil dipindahkan ke RSUD Ciawi pada 14 September. Namun takdir berkata lain, luka yang dideritanya terlalu parah hingga nyawanya tak tertolong.
Tak hanya itu, hasil pemeriksaan medis juga menemukan adanya perdarahan pada lambung yang diduga akibat pemukulan sebelumnya.
Hal ini memperkuat dugaan bahwa Fadil kerap menjadi korban kekerasan sebelum insiden maut terjadi.
Pihak keluarga tidak tinggal diam. Mereka melaporkan kejadian ini ke Polsek Leuwiliang dengan nomor laporan LP.B/231/IX/2025/SPKT/JBR/POLRES BOGOR/POLSEK LEUWILIANG.
Kasus ini diproses dengan dugaan penganiayaan berat sesuai Pasal 351 Ayat 2 KUHP. Polisi telah mengamankan seorang terduga pelaku, sementara Unit PPA Polres Bogor terus mendalami penyelidikan.
Jenazah Fadil akhirnya dimakamkan di kampung halaman ibunya di Purbalingga, Jawa Tengah, pada Rabu malam, 18 September 2025. Prosesi pemakaman berlangsung penuh haru sekitar pukul 22.00 WIB.
“Kami sudah buat laporan ke polisi. Sekarang biarkan proses hukum berjalan,” tegas Deni.
Pandangan Buya Yahya: InsyaAllah Mati Syahid
Load more