Tragis! Santri Bogor Wafat Ditimpa Batu Saat Tidur, Buya Yahya: InsyaAllah Mati Syahid
- YouTube Al Bahjah TV
Kematian Fadil yang diduga akibat penganiayaan menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat: bagaimana status orang yang wafat dalam kondisi terzalimi?
Dalam satu kajian, Buya Yahya memberikan jawaban menenangkan hati bagi keluarga yang ditinggalkan. Beliau menyebut bahwa seseorang yang wafat karena dizalimi, apalagi tanpa kesalahan, insyaAllah termasuk golongan mati syahid.
“Anak Anda dizalimi, dan meninggal dalam keadaan seperti itu, insyaAllah mati syahid. Bukan hanya dosanya dihapus, tetapi pahala orang yang berbuat zalim akan ditransfer kepadanya,” ujar Buya Yahya melansir dari YouTube Al-Bahjah TV.
Beliau menambahkan, meski secara manusiawi tampak menyedihkan, namun di sisi Allah kemuliaannya begitu tinggi. “Sedetik saat dicabut nyawanya, ia menemukan kenikmatan. Bagi seorang ibu, ketahuilah putra Anda kini jauh lebih indah keadaannya dibanding jika masih di dunia,” jelasnya.
Landasan Al-Qur’an dan Hadis tentang Mati Syahid
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (QS. Al-Baqarah: 154).
Hadis Nabi Muhammad SAW juga menyebutkan: “Barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan hartanya maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh karena membela keluarganya maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh karena membela agamanya maka ia syahid. Dan barangsiapa terbunuh karena membela dirinya maka ia syahid.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Kematian Fadil yang diduga akibat kekerasan tanpa sebab bisa dikaitkan dengan hadis ini. Ia wafat dalam keadaan membela dirinya dari kezaliman, sehingga insyaAllah mendapat derajat syahid di sisi Allah.
Buya Yahya menekankan agar keluarga korban tidak larut dalam dendam atau depresi, melainkan menjadikan musibah ini sebagai ladang doa dan kesabaran.
“Semoga Allah mengampuni semuanya. Semoga pelaku diberi kesadaran dan tidak mengulang kezaliman. Dan semoga hati keluarga korban dijauhkan dari dendam berkepanjangan,” pesannya.
Kasus ini sekaligus menjadi peringatan bagi semua pihak, khususnya lembaga pendidikan pesantren, untuk meningkatkan pengawasan, mencegah kekerasan, dan benar-benar menjaga keselamatan santri. Karena setiap jiwa adalah amanah yang harus dipelihara, sebagaimana firman Allah:
Load more