Ssstt! Emangnya Ghibah Pimpinan Zalim di Kantor Lebih Berat dari Dosa Zina? Buya Yahya Jelaskan Kalau Ternyata Sesungguhnya itu Termasuk...
- Istockphoto
Dalam tradisi Islam, ghibah digolongkan sebagai dosa besar. Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad menjelaskan bahwa ghibah adalah menyebutkan aib seseorang ketika ia tidak hadir, dengan maksud menjatuhkan martabatnya.
Yang mengejutkan, dosa ghibah disebut-sebut lebih berat dari zina. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh At-Thabrani:
Rasulullah SAW bersabda, “Takutlah kalian terhadap ghibah, karena sesungguhnya ghibah lebih berat dosanya daripada zina.”
Para sahabat bertanya, “Bagaimana bisa ghibah lebih berat daripada zina?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya seorang laki-laki berzina kemudian ia bertaubat, maka Allah langsung menerima taubatnya. Sedangkan orang yang menggibah tidak akan diampuni dosanya sampai orang yang digibah memaafkannya.” (HR. At-Thabrani dalam Al-Ausath).
Hadis ini memperlihatkan perbedaan mendasar antara zina dan ghibah. Meskipun zina adalah dosa besar yang berat, pelakunya bisa mendapatkan ampunan langsung dari Allah dengan taubat nasuha.
Sementara itu, dosa ghibah tidak cukup ditebus hanya dengan istighfar. Pelaku harus meminta maaf kepada orang yang digunjing agar Allah mengampuninya.
Dari penjelasan Buya Yahya, jelas bahwa menggibah pimpinan zalim sekalipun bukanlah sikap yang dibenarkan. Jika memang ada kebijakan yang keliru, jalan terbaik adalah menyampaikan kritik secara bijaksana, bukan menggunjing di belakang.
Buya Yahya menekankan, "Kalau ternyata itu omongan tidak jelas, ya sudah (tinggalkan). Yang jelas saja waspada, harus hati-hati. Jangan biasa menggunjing, apalagi tidak jelas."
Ghibah adalah dosa yang sangat berbahaya karena menyangkut hak sesama manusia. Berbeda dengan zina yang dosanya langsung terkait dengan Allah dan bisa diampuni dengan taubat, dosa ghibah baru terhapus bila orang yang digunjing bersedia memaafkan.
Karena itu, menjaga lisan jauh lebih penting daripada menuruti hawa nafsu berbicara tentang aib orang lain.
Pesan Buya Yahya relevan untuk semua, terutama di lingkungan kerja yang rawan konflik dan gunjingan. Islam mengajarkan umatnya untuk menghindari prasangka, menjaga lisan, serta menyampaikan kritik dengan cara yang santun. Dengan begitu, seorang muslim bisa terhindar dari dosa besar yang bahkan lebih berat daripada zina.
Load more