Duh, Istri Tidur Membelakangi Suami Bisa Jadi Tanda-tanda Selingkuh? Buya Yahya Sebut Kalau itu Sengaja Dilakukan Tiap Hari Maka artinya....
- YouTube Al Bahjah / Istockphoto
tvOnenews.com - Istri tidur membelakangi suami memangnya boleh dalam Islam? atau bahkan tanda-tanda adanya aroma perselingkuhan? Buya Yahya jelaskan begini hukumnya dalam Islam.
Bagaimana Islam memandang posisi tidur suami-istri? Dalam kajian yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menegaskan bahwa istri tidur membelakangi suami bukan dosa jika alasannya kenyamanan.
“Kadang punggungnya sakit, miring sana-sini jadi tidak dosa istrinya,” jelas Buya Yahya.
Meski begitu, Buya menekankan pentingnya sopan santun dalam rumah tangga. Istri sebaiknya meminta izin secara lembut, misalnya:
“Bang, aku izin membelakangi ya?” Hal kecil semacam ini dapat memperkuat keharmonisan.
Buya juga menjelaskan bahwa sebaik-baiknya posisi tidur adalah menghadap kiblat, sesuai sunnah. Tidak ada kewajiban bagi pasangan untuk selalu saling berhadapan di ranjang.
Namun, beliau mengingatkan ada kebiasaan tidur yang bisa menjadi dosa, yaitu tidur berlebihan hingga meninggalkan shalat.
Buya menegaskan: “Kalau sengaja setiap hari tidurnya mulai jam 3 pagi sehingga meninggalkan shalat, maka namanya kurang ajar dan berdosa kepada Allah SWT.”
- Istockphoto
Berdasarkan Riset Psikologi: Tidur Membelakangi dan Hubungannya dengan Keintiman
Perselingkuhan adalah salah satu masalah terbesar dalam rumah tangga. Pasangan yang berselingkuh sering kali piawai menutupi jejaknya, sehingga sulit terdeteksi.
Namun, penelitian psikologi modern menyebut bahwa bahasa tubuh saat tidur dapat menjadi “sinyal diam-diam” tentang kondisi emosional dan keintiman pasangan.
Salah satunya adalah posisi tidur membelakangi pasangan. Menurut survei tidur yang dikutip Daily Mail (2014), pasangan yang tidur saling membelakangi tanpa kontak fisik memiliki tingkat kepuasan hubungan lebih rendah dibanding mereka yang tidur saling bersentuhan.
Penelitian Prof. Richard Wiseman dari University of Hertfordshire (2014) menunjukkan bahwa 94% pasangan yang tidur berdekatan dengan sentuhan tubuh merasa bahagia dalam hubungannya, sedangkan pasangan yang tidur berjauhan tanpa kontak hanya 68%.
Angka ini memperlihatkan bahwa jarak fisik di tempat tidur kerap mencerminkan jarak emosional.
Riset lain dari Journal of Social and Personal Relationships (Gulledge et al., 2003) juga menegaskan pentingnya sentuhan fisik dalam menjaga kedekatan emosional.
Pasangan yang sering berpelukan atau bersentuhan saat tidur dilaporkan memiliki tingkat kepuasan pernikahan yang lebih tinggi.
Sebaliknya, pola tidur saling memunggungi dengan jarak dapat mengindikasikan adanya penurunan keintiman, bahkan menjadi “alarm dini” terhadap perselingkuhan.
Psikolog klinis Dr. Katherine Schreiber dalam Psychology Today menambahkan bahwa pasangan yang berusaha menyembunyikan rahasia, termasuk perselingkuhan, sering kali menghindari sentuhan fisik saat tidur.
Salah satunya dengan memunggungi pasangan agar tidak mudah tercium aroma parfum asing, lipstik, atau tanda fisik lain.
Macam-Macam Posisi Tidur Pasangan dan Maknanya
Beberapa survei mengelompokkan posisi tidur pasangan sebagai berikut:
1. The Back Kisser – Saling membelakangi tetapi punggung tetap bersentuhan (22%). Menandakan hubungan yang masih intim meski sudah lama berjalan.
2. The Separation – Membelakangi dengan jarak (34%). Bisa berarti nyaman, tapi juga rawan menjadi tanda jarak emosional atau perselingkuhan.
3. The Space Hog – Salah satu pasangan menguasai ranjang (14%), mencerminkan dominasi dalam hubungan.
4. The Spoon – Posisi berpelukan dari belakang, populer di kalangan pasangan baru.
5. The Tangled – Saling bertaut erat (6%), biasanya di masa-masa awal pernikahan.
6. The Nuzzle – Kepala bersandar di dada pasangan (8%), romantis namun jarang bertahan lama.
Dari perspektif riset psikologi, posisi tidur bisa menjadi indikator kondisi hubungan. Saling memunggungi dengan jarak sering dikaitkan dengan berkurangnya keintiman, bahkan potensi perselingkuhan.
Namun, Islam memandang hal ini dengan lebih bijak: tidur membelakangi pasangan diperbolehkan selama alasannya kenyamanan dan tidak disertai sikap kurang ajar.
Sebagaimana pesan Buya Yahya, inti dari rumah tangga adalah saling menghargai, menjaga komunikasi, serta tidak melalaikan kewajiban ibadah. Dengan komunikasi yang baik, bahkan hal sepele seperti posisi tidur bisa menjadi jalan menjaga keharmonisan rumah tangga. (udn)
Load more