Fakta Kelam G30S PKI dan Pesan Menyentuh Ustaz Adi Hidayat: Tolak Pahamnya, Jangan Wariskan Dendam
- YouTube Ustaz Adi Hidayat
Menurutnya, pasal ini menegaskan bahwa setiap warga negara dijamin kebebasannya dalam memeluk agama serta menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.
“Artinya, negara kita bukan negara agama, tapi agama menjadi spirit dalam berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan agar bangsa Indonesia tidak melawan keburukan dengan keburukan baru.
“Jangan sampai kita melawan kemungkaran dengan kemungkaran lagi,” pesannya. Ia menekankan, generasi sekarang tidak punya beban sejarah langsung, sehingga tidak seharusnya menumbuhkan dendam sosiologis.
Bahkan, menurutnya, sebaiknya masyarakat merangkul keturunan mereka yang dahulu terkait PKI, karena menyimpan dendam justru menghambat pembangunan bangsa.
Pesan Ustaz Adi Hidayat ini sejalan dengan upaya banyak tokoh bangsa yang mengajak masyarakat untuk melihat tragedi G30S PKI secara objektif.
Komunisme, sekulerisme, dan paham anti agama memang ditolak karena bertentangan dengan konstitusi. Namun, kebencian yang diwariskan antar generasi justru memperburuk hubungan sosial dan menghalangi persatuan.
Kini, setelah hampir enam dekade berlalu, tragedi G30S PKI tetap diperingati sebagai bagian dari sejarah.
Film, dokumentasi, hingga penelitian akademis terus mencoba menghadirkan perspektif berimbang agar generasi muda memahami peristiwa ini, bukan sekadar dari sisi politik, tetapi juga dari aspek sosial dan kemanusiaan.
Seperti yang disampaikan Ustaz Adi Hidayat, tragedi kelam ini harus dijadikan pelajaran, bukan alasan untuk saling mencurigai.
Dengan menolak paham komunisme namun tetap merangkul sesama anak bangsa, Indonesia bisa bergerak maju dengan semangat persatuan dan berlandaskan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. (udn)
Load more