Istri Sudah Tidak Cinta Lagi dengan Suami, Bolehkah Minta Cerai? Kata Ustaz Adi Hidayat...
- Getty Images
tvOnenews.com - Tidak sedikit istri yang merasa kehilangan cinta kepada suaminya karena perlakuan kasar, sering dibentak, bahkan sampai dipukul.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan, apakah berdosa jika seorang istri sudah tidak mencintai suaminya, dan bolehkah ia meminta cerai?
Pertanyaan ini pernah disampaikan kepada Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam sebuah kajian yang ditayangkan di kanal YouTube Cahaya Dakwah pada 5 Maret 2020.
- Istockphoto
Kisah Seorang Istri yang Kehilangan Cinta
Dalam kesempatan tersebut, seorang jamaah yang telah menjalani rumah tangga selama 10 tahun menceritakan bahwa dirinya sudah tidak memiliki rasa cinta kepada suaminya. Sang suami kerap kasar, membentak, bahkan memukul meski ia sudah berusaha berbicara baik-baik.
Pertanyaan pun muncul: apakah berdosa jika seorang istri tidak lagi mencintai suaminya?
Menanggapi hal ini, UAH mengatakan:
"Saya ucapkan selamat kepada ibu (yang bertanya) karena Allah titipkan pria itu kepada ibu bukan yang lain. Dan hebatnya bisa bertahan sampai 10 tahun."
- Tangkapan Layar YouTube Adi Hidayat Official
Beliau menjelaskan, banyak perempuan mungkin tidak akan sanggup jika hanya dibentak sehari. Namun Allah memilih ibu tersebut untuk mendampingi suami yang demikian. Itu artinya ada hikmah besar yang ingin Allah hadirkan.
UAH mencontohkan kisah Asiyah yang Allah pasangkan dengan Fir’aun.
"Seperti Allah titipkan Fir'aun kepada Asiyah, karena yang kuat hanya Asiyah. Jadi yang kuat hanya ibu itu saja, bukan perempuan yang lain."
Rumah Tangga sebagai Jalan Dakwah
Menurut UAH, pernikahan sejatinya adalah bagian dari dakwah. Rumah tangga bukan sekadar wadah untuk menyalurkan cinta duniawi, melainkan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Freepik
Beliau mengingatkan kembali tujuan utama pernikahan yang tercantum dalam QS. Ar-Rum ayat 21.
"Jadi kalau ada orang berumah tangga, tidak semakin dekat dengan Allah, ada yang salah dengan rumah tangganya, ada yang tidak tepat di dalamnya."
Setiap pasangan, lanjut UAH, dipasangkan oleh Allah agar saling mendekatkan kepada-Nya. Ada yang dipertemukan hingga akhir hayat, ada juga yang hanya sampai pertengahan jalan, seperti kisah Asiyah dan Fir’aun.
Tugas, Kesabaran, dan Pahala
Ustaz Adi Hidayat mengatakan, Allah SWT tidak akan memasangkan seseorang dengan pasangan yang tidak sepadan.
- iStockPhoto
Jika seorang suami bersifat keras, berarti Allah tahu sang istri punya kemampuan untuk menghadapi ujian tersebut.
"Ingat baik-baik setiap interaksi suami dengan istri, disana ada peluang pahala yang didapatkan."
UAH juga menuturkan kisah nyata seorang suami yang sabar menghadapi istrinya yang kasar. Ketika ditanya kenapa tetap bertahan, suami itu menjawab bahwa Allah sedang mendekatkan surga ke rumahnya.
Solusi dalam Islam
Menurut Ustaz Adi Hidayat, jika menghadapi pasangan yang tidak menyenangkan, langkah pertama adalah bersabar dan merespons dengan kebaikan.
Namun, jika kondisi semakin membahayakan, Islam memberikan jalan keluar melalui tahapan syariat.
- Tangkapan Layar YouTube Adi Hidayat Official
Ada mediasi, komunikasi, hingga pisah sementara untuk merenung. Bila semua cara sudah ditempuh tapi tidak membuahkan hasil, maka syariat memberikan ruang perpisahan melalui fasakh (putusan hakim).
"Silahkan tingkatkan ibadah yang lain, mungkin suaminya akan mendapatkan pencerahan dari wanita lain. Semua jalannya ada. Tapi jalan yang pertama jangan pernah berpikir untuk berpisah dahulu," ujarnya.
"Cara berpikirnya adalah, mungkin bukan cinta yang Allah tugaskan kepada saya, tapi surga yang sedang Allah turunkan kepada saya," tambahnya.
Namun jika kekerasan fisik sudah membahayakan, maka hukum pernikahan bisa berubah.
- Sunnah dalam kondisi normal,
- Makruh jika membahayakan fisik,
- Haram jika mengancam nyawa dan menjauhkan dari Allah.
Dalam situasi terakhir inilah fasakh bisa ditempuh.
Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan agar setiap perjuangan dalam rumah tangga diniatkan sebagai ibadah.
Dengan begitu, ketika ditanya kelak di hari kiamat, seseorang bisa menjawab bahwa ia sudah berusaha maksimal menerima titipan Allah.
"Kalau itu belum bisa memasukkan aku ke dalam surga-Mu, maka berikan syafaat dengan kesabaran yang telah kuberikan untuk-Mu," tutup Ustaz Adi Hidayat. (gwn)
Load more