Viral, Anggota DPR & Menteri Asik Joget di Sidang Tahunan MPR, Ustadz Adi Hidayat Beri Sindiran Tajam: Kami tidak Pernah Mewakilkan Anda Sebagai....
- YouTube Adi Hidayat
“Mohon maaf dengan kata-kata ini, tapi ketika Anda mengatakan sebagai wakil rakyat, saya wakil rakyat, kami tidak pernah mewakilkan kepada Anda untuk berbuat tindakan-tindakan yang melanggar hukum, norma, dan etika,” tegasnya.
UAH menekankan bahwa posisi sebagai wakil rakyat harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, bukan dijadikan ajang hiburan.
Lebih jauh, UAH mengingatkan agar para elit politik melakukan introspeksi serius. Menurutnya, aksi seperti itu bisa mengikis kepercayaan publik terhadap lembaga negara.
Ia menegaskan, “Saya berharap ada koreksi internal di dalam. Perenungan mendalam dan saya mohon pada elit-elit bangsa ini bangsa mau dibawa ke mana? Negara mau diarahkan ke mana, ya?”
Kritik ini mencerminkan kegelisahan masyarakat luas terhadap arah kepemimpinan bangsa yang dinilai kerap melupakan esensi pelayanan publik.
Selain itu, UAH juga menyindir sikap pejabat yang kerap meminta bantuan ulama untuk meredakan konflik di masyarakat, tetapi justru sering menciptakan kegaduhan sendiri.
“Anda ketika ada gaduh di masyarakat, Anda meminta ulama tolong teduhkan, tapi ketika kami hadir membantu, Anda berbuat ulah, dan justru masalah itu timbul dari sengketa elit di atas,” katanya.
Ia menutup pernyataannya dengan doa agar bangsa Indonesia selalu mendapat rahmat Allah SWT dan para pemimpin mau berbenah demi rakyat.
Kontroversi ini seakan menjadi cermin tentang bagaimana perilaku simbolis pejabat bisa memengaruhi citra mereka di mata rakyat.
Joget di ruang sidang mungkin dianggap sepele, namun dalam konteks etika politik dan amanah jabatan, setiap tindakan punya konsekuensi.
Kritik dari ulama dan publik diharapkan menjadi momentum evaluasi agar para wakil rakyat kembali fokus pada tugas utama: memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan mempertontonkan euforia yang tidak pada tempatnya. (udn)
Load more