Kerja di Tempat Hiburan Malam, Apakah Gaji yang Diterimanya Halal? Mamah Dedeh Ingatkan Jangan Lihat Nominalnya, tapi Dampaknya....
- Istockphoto/setda tangerang
tvOnenews.com - Seorang musliim yang bekerja ditempat hiburan malam apakah bisa disebut mendapatkan gaji yang halal? Mamah Dedeh ingatkan hal ini.
Dalam ajaran Islam, setiap muslim dituntut untuk mencari nafkah dari jalan yang halal dan menjauhi sumber penghasilan yang dilarang syariat.Â
Persoalan ini sering muncul ketika seorang muslim bekerja di sektor yang jelas-jelas bertentangan dengan hukum Islam, seperti di tempat hiburan malam yang menyediakan minuman keras.Â
Pertanyaan yang kerap muncul adalah: bagaimana status gaji yang diterima? Apakah bisa dianggap halal karena hasil dari kerja keras, atau tetap haram karena sumber usahanya?
Islam menegaskan bahwa setiap harta yang diperoleh dari pekerjaan yang berhubungan dengan hal-hal haram, termasuk khamr (minuman beralkohol), judi, prostitusi, atau riba, tidak dapat dikategorikan sebagai rezeki yang halal.Â
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis riwayat Muslim:
"Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin sebagaimana Dia telah memerintahkan kepada para rasul, ‘Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal yang saleh’." (HR. Muslim no. 1015).
Hadis ini menjadi landasan bahwa makanan atau nafkah yang masuk ke tubuh kita sangat menentukan keberkahan hidup, sehingga umat Islam diwajibkan menghindari rezeki dari jalan yang haram.
Pertanyaan serupa juga diajukan kepada pendakwah kondang, Mamah Dedeh, dalam sebuah tayangan yang diunggah kanal YouTube tvOnenews.Â
Seorang jamaah bertanya: "Mah, saya kerja di tempat hiburan malam yang menyediakan minuman keras. Bagaimana dengan rezeki yang saya dapatkan, bisakah itu disebut rezeki haram?"
Menanggapi pertanyaan tersebut, Mamah Dedeh dengan tegas memberikan jawaban yang menohok.Â
"Anda sudah tahu jawabannya, jadi saya tidak perlu jawab pertanyaan Anda. Saran saya mundur dari situ. Karena kita diberikan hidup, dan rezekinya sudah disiapkan oleh Allah SWT. Bukankah kita bisa memilah dan memilih, mana yang halal dan mana yang haram," ungkapnya.
Ia kemudian mengingatkan tanggung jawab seorang kepala keluarga dalam memberi nafkah.Â
Load more