Kerja Jadi TKW Bertahun-tahun Meninggalkan Suami dan Anak, Bagaimana Hukumnya? Buya Yahya Tegas Bilang...
- YouTube
tvOnenews.com - Fenomena para ibu rumah tangga yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri demi alasan ekonomi memang sering terjadi, terutama untuk membantu keluarga atau membayar utang.
Namun, bagaimana Islam memandang hal ini?
Apakah dibolehkan seorang istri meninggalkan suami dan anak selama bertahun-tahun?
Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya memberikan jawaban yang menyentuh hati dan penuh hikmah atas pertanyaan tersebut.
- YouTube
Takut Meninggal dalam Kondisi Berutang: Tanda Keimanan
Buya Yahya memulai nasihatnya dengan menyebut bahwa orang yang merasa takut meninggal dalam keadaan memiliki tanggungan utang adalah orang yang memiliki tanda-tanda keimanan.
"Orang yang takut mati saat punya utang, punya tanggungan dengan orang lain, itu adalah kalimat lisannya orang yang ahli iman," ujar Buya Yahya, dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Harapan agar Keluarga Tidak Perlu Terpisah Jauh
Beliau kemudian mendoakan agar setiap keluarga bisa hidup harmonis tanpa harus berpisah jarak dan waktu yang panjang.
"Semoga Allah mempertemukan Anda dengan keluarga yang indah tidak harus ke luar negeri, suami ke luar negeri," ucapnya.
- Istockphoto
Soal Hijrah dari Riba dan Kepercayaan akan Rezeki
Buya Yahya juga memuji niat baik untuk meninggalkan riba, serta mengingatkan bahwa rezeki adalah hak yang sudah ditentukan Allah SWT dan tidak akan tertukar.
"Seperti niat Anda ingin hijrah meninggalkan riba, semoga Allah mengentaskan Anda dari riba," kata Buya Yahya.
"Kalau Anda yakin pada Allah, rezeki kita tidak akan ketukar dengan siapa pun," lanjutnya.
Komunikasi dengan Suami & Keyakinan Akan Janji Allah
Buya Yahya menyarankan agar istri tetap menjaga komunikasi dengan suami, dan bersama-sama menyusun niat untuk kembali membangun keluarga dari awal.
"Harapan kami, Anda berkomunikasi dengan suami, kemudian berniat untuk kembali, dan yakin janji Allah, nanti Allah akan bukakan rezeki kita," ujar Buya Yahya.
- Istockphoto
Waspada terhadap Godaan dan Syahwat
Menurut Buya Yahya, hidup terpisah jarak dari pasangan sangat berisiko, baik bagi suami maupun istri.
Jika sudah muncul godaan hingga berujung pada perbuatan haram, maka lebih baik segera kembali.
"Kalau dalam hal ini Anda tergoda dan melakukan keharaman, lebih baik Anda meninggalkan tempat tersebut kemudian kembali dengan suami."
"Anda punya syahwat, suami Anda juga punya syahwat."
Bagaimana dengan Anak?
Buya Yahya juga menyinggung soal nasib anak yang ditinggal, apakah mendapatkan perawatan yang layak atau justru terabaikan.
"Anak Anda juga bagaimana, terawat atau tidak."
Walaupun ada pilihan untuk menitipkan anak ke pesantren, Buya Yahya tetap menekankan bahwa kembali dan membangun hidup di negeri sendiri adalah jalan yang lebih utama.
"Kalau Anda aman dari syahwat, suami aman dari syahwat, anak dititipkan ke pesantren, bisa, tapi ini bukan pilihan. Pilihan kami, Anda tetap kembali dan merintis."
- YouTube
Optimisme: Rezeki Bisa Datang dari Mana Saja
Buya Yahya mengajak umat agar tidak merasa bahwa hanya bekerja di luar negeri rezeki bisa diperoleh.
Bahkan dari pekerjaan sederhana pun, dengan keberkahan Allah, bisa membawa perubahan besar.
"Yang dulu penjual daun, bisa kaya kok, penjual kerupuk bisa jadi bos kerupuk."
Akhirnya, ia menegaskan bahwa jika niat kita benar, seperti ingin membayar utang, maka pertolongan Allah akan datang.
"Anda harus yakin, apalagi niat Anda mulia untuk membayar utang, yang membereskan nanti Allah."
Buya Yahya tidak serta-merta melarang seorang istri menjadi TKW, tapi menekankan pentingnya niat, komunikasi dengan pasangan, menjaga diri dari godaan, serta keyakinan bahwa Allah yang menjamin rezeki hamba-Nya.
Dan yang utama adalah memprioritaskan keutuhan keluarga dan membangun kembali kehidupan bersama di tanah air. (gwn)
Load more