ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Sengaja Makan Cacing dan Hewan Haram sebagai Obat, Meski Bagus buat Kesehatan Justru Hukumnya Kata Buya Yahya...

Buya Yahya mengungkapkan hukum mengonsumsi obat untuk kesembuhan penyakit namun dari bahan hewan haram, seperti cacing dan sebagainya demi kesehatan tubuh.
Minggu, 6 Juli 2025 - 16:01 WIB
KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV

tvOnenews.com - Setiap manusia pasti membutuhkan obat, mulai dari bahan alami, kimia hingga dari hewan.

Pada dasarnya obat mampu menjadi cara terbaik menyembuhkan segala penyakit agar kesehatan seseorang maupun hewan kembali pulih.

Terkadang, ada beberapa manusia mengenakan obat dari bahan hewan haram dalam agama Islam.

Salah satu hewan yang menjadi obat ampuh dalam urusan penyembuhan beberapa penyakit, seperti masalah pencernaan, tipes, demam adalah cacing.

Tidak hanya itu, cacing juga sangat ampuh mengatasi peradangan hingga gangguan penyakit lambung.

Ilustrasi obat dari bahan cacing
Ilustrasi obat dari bahan cacing
Sumber :
  • iStockPhoto

 

Namun, sebagian orang khawatir jika ingin mengonsumsi cacing dijadikan sebagai obat penyembuhan penyakit.

Terkait hal ini, apa hukum mengonsumsi cacing dan hewan haram sebagai obat menyembuhkan penyakit dalam agama Islam?

Dilansir tvOnenews.com melalui channel YouTube Buya Yahya, berikut penjelasan Buya Yahya terkait hukum memakan cacing dan hewan haram.

Seorang jemaah bertanya kepada Buya Yahya mengenai hukum hewan diharamkan dalam agama Islam dimakan dan dikonsumsi untuk kesehatan tubuh.

"Mohon maaf mau bertanya, bagaimana hukum memakan hewan yang haram untuk dijadikan obat Buya?," tanya seorang jemaah.

Alasan hewan haram sebagai obat karena berdasarkan resep dari dokter dan orang zaman dulu guna mempercepat penyembuhan penyakit.

Usut punya usut, Buya Yahya menjawab secara tuntas apakah obat dari bahan hewan dilarang dalam agama Islam masih bersifat haram.

"Jadi untuk urusan makan, Allah tidak akan menjadikan obatnya di tempat yang haram. Artinya, tidak ada pengobatan dengan cara haram," ungkap Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, selama bermanfaat untuk proses menyembuhkan penyakit, seluruh pengobatan masih bersifat halal.

Walau begitu, pengobatan tetap berada di jalur syariat agama Islam, tidak keluar dari cara-cara aneh seperti pergi ke dukun dan sebagainya.

Untuk urusan obat dari bahan hewan haram, menurut Buya Yahya, hal tersebut harus diperhatikan jika pakai cara yang halal gagal.

"Jika ternyata betul sudah ada berusaha untuk dengan cara makanan yang halal tapi enggak bisa, cuma merupakan omongan kesepakatan dokter harus melakukan sesuatu haram," jelasnya.

Buya Yahya mencontohkan hewan haram yang cocok demi mengembalikan kesehatan untuk tubuhnya, misalnya tidak sekadar biawak.

"Lebih serem babi misalnya, kalau kata dokter nggak ada lagi obatnya kecuali itu disuntikkan babi dan sebagainya, kalau akan mati itu jadi sah kok," katanya.

Pengasuh LPD Al Bahjah itu menganggap konsumsi hewan haram karena masuk kondisi darurat kesehatan.

"Kalau hanya penyakit-penyakit biasa jangan babi dong, kan haramnya sudah jelas disepakati enggak ada mengatakan tidak haram," tegasnya.

Ia melanjutkan hukum makan cacing dan hewan haram dari penjelasan Mazhab Imam Syafi'i sebenarnya haram.

Kalau dokter tetap mengatakan harus menyantap hal tersebut sebagai obat, keharaman menyembuhkan penyakit berat akan berubah menjadi halal.

"Bisalah kita mengambil itu tapi bukan dikonsumsi setelah selesai dijadikan sate, enggak, ini berada keadaan darurat tertentu ikut Mazhab Imam Malik," tambahnya.

Dalam perspektif Mazhab Imam Malik, hewan yang akan sebagai obat tersebut harus mengikuti prosedur penyembelihan sesuai syariat.

"Cara penyembelihannya itu dimatikan. Jadi, Mazhab Imam Malik seperti kadal, biawak, cacing tidak haram, hanya babi saja (haram) asalkan tidak membahayakan," tegasnya.

Lantas, apakah orang sehat boleh mengonsumsi obat dari bahan hewan haram?

"Kami beri ini untuk Anda yang sakit, jangan yang sehat ikut-ikutan konsumsi banyak sekalian, nggak begitu dong," pesannya.

Oleh karena itu, Buya Yahya menutupkan keharaman untuk urusan makanan dan obat dari bahan hewan haram tidak berat.

(hap)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT