Satu Amalan tapi Manfaatnya Dahsyat, Bisa Jadi Magnet Penarik Rezeki Kata Habib Novel Alaydrus: Telitilah...

tvOnenews.com - Banyak orang menghabiskan waktu dari pagi hingga malam hanya untuk mengejar rezeki. 

Namun tak sedikit pula yang merasa rezekinya seret meski sudah bekerja keras, berusaha siang malam, namun hasilnya tak kunjung terlihat. 

Padahal, dalam Islam, rezeki adalah sesuatu yang telah dijamin oleh Allah SWT.

Sumber :

• Freepik

Namun mengapa masih banyak yang merasa kekurangan? Bisa jadi, jawabannya bukan terletak pada kurangnya usaha, melainkan pada kondisi hati.

Dalam sebuah kajian yang diunggah melalui kanal YouTube Langkah Hijrah pada 9 Desember 2019, Habib Novel Alaydrus menyampaikan satu amalan luar biasa yang dapat membuka pintu-pintu rezeki: yaitu memiliki sifat qana’ah.

Kisah Darwis dan Rahasia Rezeki yang Mengalir

Habib Novel mengisahkan cerita yang diceritakan oleh Habib Ahmad bin Umar bin Sumaith tentang seorang darwis yang hidup di masa Habib Ahmad bin Zein Al-Habsyi sekitar 400 tahun silam. 

Darwis itu hidup dalam kemiskinan, tapi tak pernah menunjukkan kekurangannya kepada orang lain.

Sumber :

• Tangkapan layar YouTube Novel Muhammad Alaydrus

Meski hidup dalam keterbatasan, sang darwis selalu tampak tenang dan berkecukupan. 

Ia tidak pernah mengeluh, tidak meminta-minta, dan tetap menjalankan ibadahnya dengan baik. 

Masyarakat pun sangat menyukainya, hingga orang-orang datang memberikan hadiah, bahkan dari kalangan non-Muslim sekalipun.

Seseorang kemudian bertanya, bagaimana mungkin orang miskin seperti dia bisa mendapatkan banyak pemberian tanpa pernah meminta?

Jawabannya sederhana namun dalam: sang darwis memiliki sifat qana’ah.

Sumber :

• Tangkapan layar YouTube Novel Muhammad Alaydrus

Sifat qana’ah, menurut Habib Novel, adalah sikap menerima dengan ikhlas segala pemberian Allah, merasa cukup, dan tidak menggantungkan harapan pada manusia. 

Sikap inilah yang menjadikan seseorang menjadi magnet rezeki.

"Di hatinya tidak ada rasa rakus, tidak ada rasa ingin diberi oleh siapapun. Hanya mengharapkan dari Allah SWT. Itulah yang menjadi magnet yang mampu menarik rezeki," ujar Habib Novel Alaydrus.

Kunci Rezeki: Teliti Hati, Bukan Tambah Ambisi

Habib Novel juga mengingatkan bahwa sering kali kesulitan rezeki justru bersumber dari hati yang tidak bersih. 

Sumber :

• Tangkapan layar YouTube Novel Muhammad Alaydrus

Rasa rakus, tamak, atau harapan berlebih kepada manusia bisa menjadi penghalang datangnya keberkahan.

"Oleh karena itu, jika dalam kehidupan ini kita merasa susah mencari rezeki, sulit mencari rezeki, ekonomi terhimpit, maka telitilah hati kita," kata Habib Novel Alaydrus.

"Hati kita ingin diberi, mengharap pada orang lain, atau merasa cukup dengan pemberian Allah SWT, dan hanya mengharapkan tambahan karunia dari Allah SWT. Jika hati kita betul-betul menginginkan pemberian dari Allah dan tidak rakus, apa yang ada di tangan manusia, maka rezeki akan mendatangi kita," tambahnya.

Hadis Nabi Tentang Rakus dan Keberkahan

Rasulullah SAW pernah bersabda kepada salah seorang sahabat, diriwayatkan dari Ḥakīm bin Ḥizām, dan dicatat dalam Shahīh Bukhārī dan Shahīh Muslim.

Diriwayatkan bahwa Ḥakīm pernah meminta kepada Nabi SAW sebanyak tiga kali, lalu beliau memberinya. Setelah itu, Nabi SAW bersabda:

“Wahai Ḥakīm, sesungguhnya harta ini hijau dan manis. Barangsiapa mengambilnya dengan jiwa yang dermawan, maka diberkati hartanya. Dan barangsiapa mengambilnya dengan keserakahan, maka tidak diberkati. Ia seperti orang yang makan tapi tidak pernah kenyang. Dan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.”

Hadis ini menguatkan bahwa bukan jumlah harta yang menentukan kebahagiaan dan keberkahan, melainkan bagaimana kondisi hati saat menerimanya.

Qana’ah, Amalan Sederhana tapi Dahsyat

Qana’ah bukan sekadar sikap pasif menerima nasib, tapi bentuk keimanan tinggi bahwa rezeki datang dari Allah, bukan dari makhluk. 

Sifat ini akan membentuk ketenangan, menjauhkan dari keluh kesah, dan pada akhirnya menarik rezeki tanpa harus mengejarnya dengan rakus.

Sebagai umat Muslim, sudah semestinya kita membersihkan hati dari ketamakan dan belajar merasa cukup dengan pemberian Allah. Sebab seperti yang dipesankan Habib Novel:

"Jangan sampai punya hati yang mengemis kepada manusia. Tapi mengemislah kepada Allah SWT." 

(gwn)