Kemenkes Kasih Tips Sehat Cegah Heat Stroke untuk Jemaah saat Puncak Haji 2025
- MCH 2024
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membagikan tips kepada jemaah haji asal Indonesia bagaimana mencegah heat stroke atau serangan panas selama fase puncak haji 2025.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo menyampaikan, tips pencegahan heat stroke agar jemaah haji tetap nyaman saat puncak ibadah haji 2025 di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Heat stroke terjadi ketika suhu udara tinggi dan tubuh tidak lagi mampu mengontrol suhunya sendiri sehingga menyebabkan suhu inti tubuh meningkat drastis mencapai di atas 40 derajat Celsius atau 104 derajat Fahrenheit," ujar Liliek dalam keterangan resminya diterima di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).
Liliek menyebutkan serangan panas menciptakan kondisi darurat sering dialami jemaah haji karena dampaknya bisa merusak otak, otot, ginjal, jantung, bahkan meregang nyawa.
Ia menjelaskan beberapa gejala umumnya seperti kulit terasa panas, suhu tubuh melonjak tinggi, kulit kering dan memerah, pusing, kebingungan, serta kepala terus berdenyut.
"Mual dan muntah, denyut nadi cepat dan kuat, hilang kesadaran atau kejang," tambah dia.
Kolaborasi antara Kemenkes dan Kementerian Agama (Kemenag), kata dia, menjadi aspek penting untuk memantau dan menjaga kondisi kesehatan jemaah haji asal Indonesia selama di Tanah Suci.
"Kami tak bosan-bosan mengimbau agar para jamaah menjaga kesehatannya, diatur minum air putih/zamzamnya hingga mencapai 2 liter dan cegah dehidrasi dengan rutin minum oralit. Bagi jamaah yang mempunyai riwayat penyakit komorbid harap selalu menyediakan obat-obatannya di tas kecil yang selalu dibawa," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa, langkah mencegah serangan panas dapat dilakukan oleh jemaah, misalnya terus meningkatkan hidrasi dengan mengonsumsi banyak air putih.
Menurut dia, langkah tersebut mampu membuat para jemaah terhindar dari dehidrasi di tengah cuaca panas Arab Saudi.
"Bawa botol minum pribadi dengan selalu menyediakan botol minum yang dapat diisi ulang," sarannya.
Ia mengingatkan, jemaah boleh menggunakan pakaian untuk pelindung diri, sepertii handuk basah atau kanebo, payung, hingga topi lebar.
"Cari tempat berteduh, sebisa mungkin, hindari beraktivitas di bawah terik matahari langsung, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00. Manfaatkan tenda atau area yang teduh," ucapnya.
Load more