Teks Khutbah Jumat Singkat 30 Mei 2025: Saat Dzulhijjah Terlupakan, Dunia Malah Diutamakan
- iStockPhoto
tvOnenews.com - Kekeliruan dalam menyambut bulan Dzulhijjah akan menjadi pembahasan menarik dalam teks khutbah Jumat singkat.
Saat waktu kultum pelaksanaan shalat Jumat, 30 Mei 2025, khatib mampu mengingatkan para jemaah agar tidak terjebak pada dunia saat bulan Dzulhijjah tiba.
Seperti diketahui, bulan Dzulhijjah 1446 H melalui ketetapan Sidang Isbat Kemenag jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025.
Ketika Dzulhijjah tiba, maka umat Muslim telah memasuki periode Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Haji.
Oleh karena itu, tvOnenews.com memberikan rekomendasi bahan teks khutbah Jumat singkat untuk khatib dalam sesi ceramah shalat Jumat, 6 Mei 2025.
Adapun judul dari teks khutbah Jumat singkat ini bertajuk "Saat Dzulhijjah Terlupakan, Dunia Malah Diutamakan".
Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Saat Dzulhijjah Terlupakan, Dunia Malah Diutamakan
- iStockPhoto
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَكْرَمَنَا بِالْإِسْلَامِ، وَأَعَزَّنَا بِهِ قُوَّةً وَإِيْمَانًا، وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِنَا فَجَعَلَنَا أَحِبَّةً وَإِخْوَانًا، وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، أَنْزَلَ كِتَابَهُ هُدًى وَرَحْمَةً وَتِبْيَانًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، هَدَى اللهُ بِهِ مِنَ الضَّلَالَةِ، وَعَلَّمَ بِهِ مِنَ الْجَهَالَةِ، وَأَعَزَّ بِهِ بَعْدَ الذِّلَّةِ، وَكَثَّرَ بِهِ بَعْدَ القِلَّةِ، صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ كَانُوا لَهُ عَلَى الْحَقِّ إِخْوَانًا وَأَعْوَانًا؛ أَمَّا بَعْدُ.
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
Sidang shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan waktu dan memuliakan sebagian bulan atas bulan lainnya.
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umat yang setia mengikuti sunnah beliau hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Khatib tak bosan mengingatkan kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa.
Ketakwaan yang lahir dari kesadaran hati, diiringi dengan amal nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kesempatan ini, khatib akan menerangkan sedikit apa saja keutamaan bulan Dzulhijjah.
Bulan Dzulhijjah termasuk dalam bulan-bulan haram yang dimuliakan Allah. Seperti diketahui, 10 hari pertama bulan Hari Raya Idul Adha ini mempunyai kedudukan paling istimewa.
Keistimewaan ini sudah dipaparkan dari sejumlah hadis riwayat, seraya Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah." (HR. Bukhari Nomor 969)
Banyak yang belum mengetahui kalau keutamaan 10 hari ini mampu melampaui dari keutamaan jihad di jalan Allah, kecuali bagi orang yang berangkat jihad dengan seluruh hartanya dan tidak kembali sedikit pun.
Maka dari itu, siapa saja yang ingin meraih pahala besar dengan amal ringan, inilah waktu terbaiknya apalagi kita sudah masuk di fase ini.
Ibadallah,
Sayangnya, saat ini kondisi Dzulhijjah yang diistimewakan malah semakin terlupakan.
Realita menekankan ibadah berbicara lain, betapa banyak umat Islam yang justru tidak sadar ketika bulan Dzulhijjah telah tiba.
Saat ini banyak yang memfokuskan lebih banyak tertuju pada urusan dunia, misal kasus yang sering terjadi antara lain, rencana liburan, jadwal cuti, atau transaksi hewan kurban.
Yang lebih menyedihkan, ada yang bahkan tidak tahu kapan 1 Dzulhijjah atau hari Arafah.
Semangat spiritual yang seharusnya menyala, justru padam di tengah hiruk-pikuk duniawi. Inilah tanda bahwa kita mulai melangkahi Dzulhijjah dan mendahulukan dunia.
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Kemudian, khatib akan menerangkan tentang ketika dunia dikedepankan saat menyambut Dzulhijjah.
Beberapa tanda yang tampak di masyarakat antara lain, harga hewan kurban lebih diperdebatkan daripada makna ibadahnya, persiapan dekorasi kurban lebih serius dibanding memperbaiki niat.
Tanda-tanda lainnya, seperti Dzulhijjah diperlakukan hanya sebagai momen bisnis, baik tentang potongan harga, promosi produk, dan eksploitasi semangat berkurban.
Padahal semua ini berisiko membuat kita kehilangan keberkahan hari-hari terbaik, serta lalai dari kesempatan emas untuk menabung amal akhirat.
Wahai kaum Muslimin, tidakkah kita ingin termasuk dalam golongan yang dirindukan Allah karena amal shalihnya?
Dzulhijjah bukanlah bulan biasa. Ia adalah kesempatan yang tidak boleh dilangkahi demi urusan yang fana.
Mari kita introspeksi, apakah kita terlalu sibuk mengatur dunia, sampai lupa mengisi hari-hari terbaik ini dengan dzikir, puasa, dan amal kebaikan?
Kaum muslimin rahimahumullah
Langkah nyata dalam meluruskan arah agar tidak tergelincir lebih dalam, berikut amalan yang dapat kita prioritaskan:
1. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
Dalam hadis riwayat Imam Muslim Nomor 1162, puasa Arafah mampu menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
2. Memperbanyak dzikir dan takbir
Dalam redaksi Surat Al-Hajj Ayat 28, Allah SWT akan memperlihatkan banyak manfaat apabila mereka terus berdzikir dan bertakbir.
3. Menunaikan ibadah kurban dengan ikhlas
Melalui Surat Al-Hajj Ayat 37, pahala dari ibadah kurban akan mengalir deras apabila tulus mengagungkan-Nya, Allah SWT berfirman:
لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya: "Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang muhsin." (QS. Al-Hajj: 22:37).
Jemaah Jumat yang dimuliiakan Allah
Demikian khutbah pertama dalam kesempatan hari ini. Waktu tak pernah kembali. Jika Dzulhijjah kali ini kita lalaikan, belum tentu kita menjumpainya lagi tahun depan.
Marilah menjadikan sepuluh hari pertama bulan ini sebagai momentum emas untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah.
Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk mengedepankan akhirat di atas dunia, dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang mencintai momen istimewa seperti Dzulhijjah.
لِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
(hap)
Sumber Referensi: Quran Kementerian Agama RI, NU Online, Tafsir Ibnu Katsir, Lembaga Dakwah dan Pengkajian Islam (LDPI), Buku Bekal Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah oleh Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas.
Load more