Mulai Sekarang di Hari Jumat Amalkan ini, Jadi Tambah Dekat dengan Rasulullah SAW
- dok.ilustrasi freepik
Jakarta, tvOnenews.com- Mari belajar terapkan amalan sunnah ini setiap hari Jumat untuk umat muslim.
Pasalnya, Jumat menjadi momen berkah bagi umat muslim, sebab dinilai spesial. Banyak amalan yang dianjurkan salah satunya ini.
- dok.ilustrasi freepik
Amalan sunnah itu, berupa sholawat nabi, yang memilki keistimewaan tersendiri.
Diketahui, keutamaan bagi yang membaca sholawat di hari Jumat akan dikenal oleh Nabi Muhammad SAW saat hari kiamat.
“Kalau mau dikenal oleh Rasulullah, malam Jumat dan hari Jumat, jangan henti-hentinya sepanjang waktu dan sepanjang saat bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW,” saran Syekh Ali Jaber dalam YouTubenya, Kamis (29/5/2025).
Lebih lanjut, almarhum Syekh Ali Jaber mengajak untuk senantiasa sholawat setiap hari, khususnya di hari Jumat.
"Amalan yang terindah, amalan yang terbaik, amalan yang tersempurna di malam hari Jumat dan untuk di hari Jumat sampai adzan maghrib adalah sebanyak-banyaknya bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW,” ungkap Ulama Indonesia itu.
“Ini boleh menjadi wirid kita semua, wirid kita shalawat, bukan tasbih, bukan tahmid, bukan tahlil, bukan takbir, bukan yang lain,” tegas Syekh Ali.
Tidak lupa juga, amalan Jumat kedua, ialah sedekah di waktu subuh. Amalan itu dilakukan setelah shalat subuh.
- Tangkapan layar YouTube SalingSapa TV
Sebab Jumat dan Subuh waktu mustajab, rugi jika ditinggalkan amalan baik tersebut.
Sehingga segala doa baik insyaallah terkabul oleh Allah SWT. Mulai dari disembuhkan dari sakit ataupun rezeki dilancarkan, apalagi di hari Jumat.
"Sedemikian subuh itu termasuk yang terbaik. Itu bukan kata saya, tapi kata Rasulullah saw," pungkas Syekh Ali.
"Setiap waktu subuh, Allah SWT turunkan malaikat, tugasnya untuk mendoakan orang yang bersedekah di subuh hari," pesannya.
Sebagaimana, mengingatkan, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
"Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi mereka". (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi, An Nasa’i dan Ibnu Hibban; shahih lighairihi).(klw)
Load more