Buah yang Tumbuh dari Tanaman Kita Masuk ke Rumah Tetangga, Apakah Masih Milik Sendiri? Kata Ustaz Adi Hidayat...
- Kolase tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official & iStockPhoto
tvOnenews.com - Seringkali buah dari tanaman di halamah rumah kita bertumbuh mengarah ke area rumah tetangga.
Tak sedikit orang mukmin berspekulasi kalau buah tersebut akan menjadi milik bersama, karena letaknya berada di rumah tetangga meskipun tumbuh dari tanaman kita.
Sebagian orang menganggap buah tersebut tetap menjadi pemiliknya, tetangga tidak berhak mengambil buah dari tanaman itu.
Mengenai perbedaan pendapat ini, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan status kepemilikan buah dari tanaman tersebut.
Lantas, apakah buah tersebut masih milik pribadi atau bersama?
- Freepik
Â
Dilansir tvOnenews.com dari channel YouTube Ragam Trik, Minggu (25/5/2025), berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang status buah yang tumbuh merambat ke rumah tetangga.
Ustaz Adi Hidayat mempertanyakan spekulasi buah yang tumbuh tersebut masih milik sendiri.
Dalam agama Islam, kata Ustaz Adi Hidayat, Nabi Muhammad SAW mengajarkan status kepemilikan buah itu masuk dalam kategori muamalah (hubungan sosial).
"Cuma dari Nabi Muhammad, siapa yang punya pohon buahnya merambat ke tetangga, maka itu hak bersama," kata Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat memahami pohon tersebut milik seseorang, tetapi tidak ada yang bisa prediksi tanaman itu akan bertumbuh ke rumah tetangga.
Ukuran pohon yang semakin bertumbuh besar akan tidak beraturan, alhasil buah yang tumbuh bisa merambat masuk ke rumah tetangga.
"Mangga Anda sampai ke tetangga, sebelum diambil datangi ketuk pintunya walaupun bukan Muslim, walaupun hadis berkata tidak ada batasan dari Islam," tuturnya.
Pendakwah karismatik itu mencontohkan sikap mulia bagi pemilik buah tersebut terhadap tetangganya jika ingin mengambil buahnya.
"Saya lihat pohon dan buahnya ke tempat bapak kan, tidak adil rasanya hanya menikmati pemandangannya saja saya makan mangganya, ini milik bapak juga jangan minta izin ke saya, kalau ingin ambil aja," imbuhnya.
Sikap tersebut mengartikan sebagai umat Muslim harus saling berbagi, tanpa membatasi siapa pemilik buahnya.
Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat mengimbau jika ingin berbagi buah dari pohon tersebut, tidak boleh pamrih terutama penyekatan sesama golongan.
Load more