Sholat Tahajud Jangan Dikejar Jumlah, 7 Rakaat Bisa Lebih Baik dari 500 Rakaat Jika Dilakukan Begini kata Buya Yahya
- Kolase tvOnenews.com
tvOnenews.com - Buya Yahya kembali menyampaikan nasihat penting soal sholat tahajud yang sering disalahpahami oleh banyak orang.
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah di Cirebon ini, bukan banyaknya rakaat yang menjadi tolok ukur ibadah terbaik, melainkan kemampuan untuk istiqomah atau konsisten dalam menjalaninya.
Dalam salah satu ceramah yang diunggah di kanal YouTube @albahjah-tv, Buya Yahya menjelaskan bahwa semangat besar dalam ibadah, termasuk tahajud, sering kali tidak diiringi dengan perencanaan yang matang dan kesadaran diri akan kemampuan.
- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
“Bikinlah satu kegiatan yang sifatnya engkau bisa rutin dan istiqomah, sebab yang paling mahal adalah keistiqomahannya itu,” tegas Buya Yahya.
Beliau mencontohkan bagaimana ada orang yang sanggup tahajud hingga 100 bahkan 500 rakaat dalam semalam karena semangat hijrah atau dorongan emosional.
Namun, semangat semacam ini cenderung cepat padam karena tidak realistis dan melelahkan.
"Jangan sampai kita sholat hari ini 500 rakaat, besok tidak tahajudan lagi. Mending 7, atau 9 rakaat tapi rutin," ujarnya.
- YouTube
Buya Yahya mengingatkan bahwa setan bisa memanfaatkan kelelahan yang timbul setelah ibadah berlebihan untuk menggoda manusia agar berhenti beribadah sama sekali.
"Wah, lagi asik ini, asik hari ini sholatnya banyak, berlebihan. Maka tidak akan bisa lama," ujar Buya Yahya.
Hal ini menjadi bukti bahwa ibadah yang terlalu dipaksakan justru bisa menjadi bumerang.
Setelah merasa kelelahan, seseorang bisa mulai berpikir bahwa ibadah itu terlalu berat dan akhirnya meninggalkannya sama sekali.
Lebih lanjut, beliau mengutip sebuah kisah dari Rasulullah SAW yang pernah menegur seorang sahabat karena beribadah secara berlebihan namun tidak bisa menjaga konsistensinya.
- freepik
"Sehingga pernah Nabi menegur seorang, 'Ya Abdullah, he Fulan, jangan kau beribadah seperti Fulan. Dia beribadah banyak hari ini, besok tidak melakukan lagi'," jelas Buya Yahya.
Nasihat ini menjadi pengingat bahwa yang terbaik dalam beribadah adalah yang bisa terus dilakukan, walaupun sedikit.
Konsistensi justru menunjukkan ketulusan dan keseriusan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Buya Yahya juga menyampaikan bahwa istiqomah adalah bentuk karamah yang sangat agung, karena hanya orang-orang terpilih yang mampu menjaga ibadahnya secara rutin tanpa merasa terbebani.
"Istiqomah sedikit-sedikit, istiqomah itu yang dahsyat," ucapnya.
- Unsplash/masjidmpd
Beliau menyarankan agar umat Islam tidak memaksakan diri ketika ingin meningkatkan kualitas ibadah.
Lakukan secara bertahap agar tubuh dan pikiran bisa beradaptasi, sehingga ibadah menjadi ringan dan menyenangkan, bukan beban.
Dengan memahami pentingnya istiqomah, umat Islam diharapkan bisa menjaga semangat beribadah secara stabil dan terus bertumbuh.
Karena sejatinya, ibadah yang sedikit namun konsisten lebih bernilai daripada yang besar tapi hanya sekali-kali.
Jangan tertipu oleh semangat sesaat. Justru dengan menjaga ritme dan melangkah pelan tapi pasti, kita bisa meraih kemuliaan yang jauh lebih besar di sisi Allah SWT. (asl)
Load more