Mana yang Lebih Afdol untuk Kurban, Kambing Jantan atau Betina? Buya Yahya Tegas Bilang Pilih yang…
- YouTube
tvOnenews.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, banyak umat Islam mulai mempersiapkan hewan kurban.
Salah satu pertanyaan yang kerap muncul di kalangan masyarakat adalah: mana yang lebih afdol untuk dijadikan hewan kurban, kambing jantan atau betina?
Pertanyaan ini memang sering menjadi perdebatan, terutama saat seseorang berada di pasar hewan dan dihadapkan dengan pilihan kambing jantan yang gagah namun mahal, atau kambing betina yang tampak sehat tetapi harganya lebih terjangkau.
Lalu, mana yang sebaiknya dipilih agar ibadah kurban lebih utama dan bernilai?
Menjawab pertanyaan tersebut, ulama terkemuka Buya Yahya memberikan penjelasan mendalam melalui kanal YouTube Al Bahjah TV.
Dalam kajian tersebut, Buya Yahya menegaskan bahwa baik kambing jantan maupun kambing betina adalah sama-sama sah untuk dijadikan hewan kurban.
“Menyembelih kurban, kambing betina sah. Tidak harus kambing jantan," ujar Buya Yahya dengan jelas, meredam anggapan umum bahwa hanya kambing jantan yang diperbolehkan.
Buya Yahya kemudian menyoroti fenomena yang berkembang di masyarakat, di mana hewan kurban yang laku di pasar umumnya adalah kambing jantan.
Harga kambing jantan cenderung lebih mahal dibandingkan kambing betina.
Menurut Buya Yahya, hal ini bukan karena aturan agama, melainkan persepsi sosial semata.
“Kenapa kok di masyarakat seolah-olah hanya sampai di pasar itu yang mahal kambing laki-laki, yang betina murah?” tanyanya.
“Sebetulnya itu hanya penafsirannya saja. Umumnya kalau kambing jantan gagah, gede, makanya diutamakan kambing jantan,” jelasnya.
Namun demikian, Buya Yahya kembali menggarisbawahi bahwa keduanya sama-sama baik dan sah digunakan untuk ibadah kurban.
Ia mengatakan bahwa jika seseorang bertanya mana yang lebih baik, maka yang paling utama adalah kambing yang lebih besar dan gemuk, bukan sekadar melihat jenis kelaminnya.
“Kalau pengin mana yang lebih bagus? Utamakan yang lebih gede, lebih besar manfaatnya untuk umat Nabi Muhammad. Kalau betina lebih gede (pilih) daripada laki-laki yang kurus,” jelasnya.
Hal ini menunjukkan bahwa prioritas dalam memilih hewan kurban adalah ukuran dan manfaat dagingnya, bukan sekadar jenis kelamin hewan tersebut.
Artinya, kambing betina besar dan sehat bisa lebih utama dari kambing jantan yang kecil dan kurus.
Buya Yahya juga mengingatkan bahwa kurban adalah ibadah sunnah yang dianjurkan setiap tahun, bukan hanya sekali seumur hidup.
Oleh karena itu, umat Islam disarankan untuk melaksanakannya secara rutin setiap Idul Adha jika memiliki kemampuan.
“Kurban itu sunnah setiap tahun, bukan seumur hidup sekali. Kapan datang Hari Raya Kurban, saat itu disunnahkan kita untuk berkurban,” tutur Buya Yahya.
Dalam kesempatan tersebut, beliau juga mengajak masyarakat untuk tidak terlalu terjebak pada formalitas atau gengsi dalam memilih hewan kurban.
Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan memilih hewan yang terbaik menurut kemampuan masing-masing.
Keterangan dari Buya Yahya ini sangat penting untuk dijadikan panduan umat Islam dalam memaknai ibadah kurban.
Bahwa esensi dari kurban bukanlah soal jenis kelamin hewan semata, melainkan bagaimana pengorbanan yang diberikan benar-benar bermanfaat bagi sesama dan diniatkan semata-mata karena Allah.
Dengan memahami pandangan ini, umat Islam diharapkan lebih bijak dalam memilih hewan kurban dan tidak terbebani oleh standar sosial yang kadang keliru. (adk)
Load more