Naskah Khutbah Idul Adha 2025: Kurban sebagai Ibadah Wujudkan Simbol Ketakwaan dan Kepedulian Sosial
- iStockPhoto
Salah satu pelajaran paling penting dari ibadah kurban adalah nilai ketakwaan. Surat Al-Hajj Ayat 37 menjadi dalil Al-Quran mengenai inti dari ibadah tersebut, Allah SWT berfirman:
لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya: "Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang muhsin." (QS. Al-Hajj, 22:37).
Maka dari itu, tafsir ayat 37 dari Surat Al-Hajj menegaskan bahwa, yang Allah nilai bukanlah besar atau kecilnya hewan kurban, melainkan niat yang tulus dan pengorbanan dari hati.
Kurban adalah ibadah yang menguji sejauh mana kita ikhlas dalam menyerahkan sebagian dari harta dan rasa cinta kita demi Allah SWT.
Ibadallah,
Salah satu bagian manisfestasi kepeduliaan sosial terletak pada kurban. Hal ini membuktikan kurban lebih dari sekadar ibadah individual, namun juga menjadi sarana kepedulian sosial.
Daging kurban dibagikan kepada kaum fakir, miskin, dan kerabat menjadikan Hari Raya Idul Adha pada tahun 2025 ini sebagai waktu terbaik menciptakan kebahagiaan bersama.
Kurban membangun semangat berbagi, mengurangi kesenjangan, dan menumbuhkan solidaritas sosial.
Di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan, semangat kurban menjadi bentuk nyata empati dan kasih sayang antar sesama umat Islam.
Jika mengacu pada Hadis Riwayat Imam At-Tirmidzi Nomor 1493, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan kurban." (HR. Tirmidzi).
Load more