Israel akan Distribusi Bantuan dengan Bangun Kamp Isolasi ‘Ghetto Nazi’, Gaza: Kami Tolak Rencana Penjajah
- ANTARA
Istanbul, tvOnenews.com - Israel berencana akan melakukan distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza, Palestina yang selama ini diblokade.
Namun, pemerintah Gaza secara tegas menolak rencana tersebut, lantaran Israel berencana membuat kamp-kamp isolasi mirip ‘Ghetto Nazi’ terhadap warga Palestina untuk mendistribusi bantuan.
“Kami dengan tegas menolak rencana penjajah untuk membangun kamp isolasi paksa seperti Ghetto Nazi melalui pengendalian dan pendistribusian bantuan kemanusiaan," tertulis pada Media Pemerintah Gaza dalam sebuah pernyataan, pada Rabu (7/5/2025).
"Ini adalah bagian dari kebijakan pemisahan sistematis yang jelas-jelas melanggar prinsip-prinsip hukum internasional,” sambungnya.
Secara singkat, Ghetto merupakan sebutan pemukiman terisolasi yang didirikan oleh Nazi Jerman pada masa Perang Dunia II, dengan tujuan memisahkan, persekusi serta membinasakan kaum Yahudi secara Brutal.
Sebelumnya, Kabinet Keamanan Israel telah menyetujui rencana gabungan Israel-AS untuk menyalurkan bantuan secara terbatas ke Gaza melalui dana internasional dan perusahaan swasta.
Seluruh bantuan tersebut akan dikirim ke kompleks kemanusiaan di Gaza selatan.
Sementara itu, pemerintah Gaza menilai rencana Israel tersebut sangat tidak manusiawi dan tidak bisa diterima, sekaligus menegaskan bahwa seluruh rakyat Palestina akan menentang ‘skema kejahatan’ itu.
Mereka menyebutkan bahwa rencana itu berupaya memanfaatkan bantuan kemanusiaan untuk mengepung, memicu kelaparan, dan menundukkan warga Palestina.
Pemerintah Gaza juga meminta masyarakat dan organisasi internasional untuk segera turun tangan menghentikan “lelucon" Israel tersebut dan mengakhiri kekacauan sistematis di wilayah kantong Palestina itu.
Sejak pintu perlintasan ditutup Israel pada 2 Maret, 57 warga Gaza—sebagian besar adalah anak-anak—telah kehilangan nyawa akibat kelaparan, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Laporan terbaru dari Bank Dunia mengungkapkan bahwa 2,4 juta warga Palestina di Gaza saat ini bergantung sepenuhnya pada bantuan setelah 20 bulan menghadapi perang genosida dan blokade Israel yang menghancurkan perekonomian dan infrastruktur di wilayah itu. (ant/kmr)
Load more