Tegas! Dudung Abdurachman Minta Hal ini pada Hercules dan Gatot Nurmantyo, Ingatkan Bahayanya Mulut dalam Islam
- dok viva.co.id
Jakarta, tvOnenews.com- Ucapan Hercules yang dinilai sejumlah pihak merendahkan Mantan Gubernur DKI Jakarta, dengan bau tanah juga disorot Purnawirawan TNI ini.
- dok viva.co.id
Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) TNI, Dudung Abdurachman dengan tegas meminta semua pihak agar bisa menahan diri.
Terlebih pada kedua pihak yang tengah menjadi sorotan, yaitu Hercules dan Gatot Nurmantyo sedang berselisih tegang soal ucapan bau tanah.
Baru-baru ini dalam keterangannya, Dudung merespons perselisihan pemimpin ormas Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya Hercules dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo untuk segera disudahi.
Maka dari itu, Dudung mengimbau agar saling menjaga dan tidak menjatuhkan satu sama lainnya.
"Saya sempat lihat juga ya ada ormas-ormas ya, memang kita harus sama-sama menahan diri, kalau menurut saya. Sama-sama tidak menjelekkan satu sama lain," kata Dudung di Istana, Jakarta, Senin (5/5/2025).
"Mereka punya porsinya masing-masing ya kalau masalah membangun bangsa, pernah berjasa atau tidak, semuanya rakyat Indonesia berjasa untuk bangsa ini. Jadi saya rasa diredam lah ini, masing-masing sudah dewasa dan kemudian silakan bersinergi," imbuhnya.
Pasalnya, Dudung melihat persoalan ini bergulir ke mana-mana. Ia berharap agar bijaksana dan saling memaafkan.
Namun, ia menyinggung agar Hercules bisa juga meminta maaf pada Gatot Nurmantyo, bukan hanya ke Sutiyoso.
"Saya menghormati lah ya, kesadaran dia untuk minta maaf. Saya ini orang tua, saya mengabdi negara lama. Lama di pemerintahan sipil, di pemerintahan TNI dan kalau minta maaf sama saya, saya terima," tambahnya.
"Tapi juga selayaknya dia minta maaf kepada Hercules," pesan Dudung.
Ucapan Maaf Hercules kepada Sutiyoso
- Antara
Perlu diketahui, Hercules menjadi sorotan, lantaran usai memberi komentar kontroversial.
Dinilai menyindir Letjen TNI (Purn) Sutiyoso dengan sebutan “sudah bau tanah”. Hal itupun sontak memantik amarah Gatot yang dianggap tidak menghargai purnawirawan.
Tiba-tiba muncul keterangan. Hercules mengajak agar Gatot Nurmantyo dengan dirinya saling memaafkan.
Dalam pernyataannya, ia secara terbuka mengajak Gatot untuk saling memaafkan.
Pesannya juga, menutup lembaran konflik demi keutuhan bangsa. Hal ini tentu baik, namun menunggu seperti apa respon Gatot.
"Pak Gatot yang aku hormati, yang aku muliakan, mantan Panglima TNI, saya sedih sekali Pak Gatot sangat luar biasa gemas… kayak saya punya dosa. Padahal saya tidak sebut nama Pak Gatot loh,” kata Hercules, dikutip dari viva.co.id.
Hercules merasa heran dan kecewa atas reaksi keras Gatot yang menyebutnya “preman yang berlindung di balik ormas”. Menurutnya, hal itu terlalu berlebihan.
“Saya tidak takut sama Anda, saya tidak mencederai Anda. Kenapa Anda bengis banget? Aku salah apa Pak Gatot?” pungkasnya lagi.
Pandangan Islam Bahaya Mulut
Polemik ucapan Hercules itu, mengingatkan kita pada ucapan juga mencerminkan kepribadian seseorang. Ahsanu qaulan adalah menyampaikan perkataan dengan pilihan kata terbaik.
Allah berfirman dalam QS Fushshilat ayat 33:
وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَاۤ اِلَى اللّٰهِ وَعَمِلَ صَا لِحًا وَّقَا لَ اِنَّنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
"Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, Sungguh, aku termasuk orang-orang Muslim (yang berserah diri)?" (QS Fushshilat: 33).
Kemudian, melansir dari laman Kementerian Agama (Kemenag) ditegaskan, bahayanya lisan atau ucapan bisa memicu perpecahan atau perselisihan.
Sebagaimana, Allah berfirman dalam surat Al-Isra' ayat 53:
وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.”(klw)
Load more