PBB Ancam Israel Cabut Aksi Blokade di Jalur Gaza dengan Menyebut sebagai Hukuman Kolektif yang Kejam
- Anadolu
London, tvOnenews.com - Terkait aksi blokade akses bantuan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap Palestina, PBB menyerukan untuk mencabut blokade secara serius.
PBB mengungkapkan aksi penutupan akses bantuan yang sangat dibutuhkan di Jalur Gaza ini merupakan hukuman kolektif yang sangat kejam.
"Hukum internasional tidak dapat dibantah: Sebagai kekuatan pendudukan, Israel harus mengizinkan masuknya dukungan kemanusiaan. Bantuan, dan nyawa warga sipil yang diselamatkan, tidak boleh menjadi alat tawar-menawar," ungkap koordinator bantuan darurat PBB, Tom Fletcher pada Kamis (1/5/2025).
Tom Fletcher mengatakan blokade menyebabkan warga sipil kelaparan serta tak mendapat dukungan medis dasar.
Pihaknya mengingatkan bahwa blokade tersebut merampas martabat dan harapan, serta dapat membunuh warga sipil.
"Gerakan kemanusiaan bersifat independen, tidak memihak, dan netral. Kami percaya bahwa semua warga sipil sama-sama layak mendapatkan perlindungan," ujarnya.
PBB siap untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa, meski seberat apapun risikonya.
"Namun, seperti yang telah diperjelas oleh Sekretaris Jenderal PBB (Antonio Guterres), modalitas terbaru yang diusulkan oleh otoritas Israel tidak memenuhi standar minimum untuk dukungan kemanusiaan yang berprinsip," katanya.
Fletcher mendesak kepada Israel agar dapat mencabut "blokade brutal” itu dan mengizinkan para pekerja kemanusiaan menyelamatkan nyawa warga sipil.
"Bagi warga sipil yang tidak terlindungi, tidak ada permintaan maaf yang cukup. Namun, saya benar-benar menyesal bahwa kami tidak dapat menggerakkan masyarakat internasional untuk mencegah ketidakadilan ini,” pungkasnya.
Sejak 2 Maret, Israel telah menutup penyeberangan Gaza, menghalangi pasokan penting memasuki daerah kantong Palestina meskipun ada banyak laporan tentang kelaparan di wilayah yang dilanda perang itu.
Tentara Israel melanjutkan serangannya di Gaza pada 18 Maret, setelah pada 19 Januari sempat menyepakati gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan dengan kelompok pejuang Palestina, Hamas.
Sedikitnya 52.400 warga Palestina tewas di Gaza selama serangan brutal Israel sejak Oktober 2023. (ant/kmr)
Load more