Fokus pada Rukun Haji, Menag Minta Jamaah Tak Kejar Shalat Arbain di Masjid Nabawi
- tim tvOnenews.com/Putri Rani
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meminta jamaah calon haji Indonesia untuk tidak memaksakan diri melaksanakan Shalat Arbain di Masjid Nabawi, Madinah. Hal ini tentu guna menjaga stamina jamaah ketika puncak haji yang jatuh pada awal Juni 2025.
"Arbain itu sunnah, yang wajib itu haji di Arafah," ujar Menag Nasaruddin saat melepas keberangkatan jamaah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis malam (1/5/2025).
Shalat Arbain dalam Islam adalah shalat fardhu sebanyak 40 waktu yang ditunaikan secara berjamaah di di Masjid Nabawi.
Amalan Shalat Arbain bukan termasuk rukun ataupun wajib haji. Maka jika tidak dikerjakan tidak akan mempengaruhi unsur fikih dari ibadah haji yang akan dilakukan.
Maka dari itu, jamaah haji diharapkan tidak memaksakan ibadah Shalat Arbain yang merupakan sunnah. Sebab kata Menag jamaah harus menghemat energi dan menjaga kondisi kesehatan agar seluruh rangkaian ibadah haji berjalan lancar.
Jika melakukan Shalat Arbain, Menag khawatir kondisi kesehatan jamaah malah menurun. Hal ini tentu berdampak pada prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Jadi jangan mengejar yang sunnah tapi menelantarkan yang wajib. Pembimbing haji minta jamaahnya untuk tidak memaksakan. Allah Maha Tahu kalau kita tidak bisa menyempurnakan Arbain," pesan Menag.
Sebagai informasi, Indonesia mendapat kuota 221.000 haji tahun ini. Jamaah akan berangkat dalam dua gelombang. Gelombang pertama akan berangkat mulai Jumat, 2-16 Mei 2025.
Jamaah calon haji gelombang pertama mulai diberangkat pada Jumat (2/5/2025) dini hari sekitar Pukul 00.45 Wib dengan mengguankan Maskapai Garuda Airlines.
Nantinya para jamaah akan menginap di Madinah lebih dulu sekitar 8-9 hari sebelum menuju Makkah jelang puncak haji.
Total jamaah yang akan terbang pada hari pertama pemberangkatan terdiri dari 19 Kelompok Terbang (kloter) dengan jumlah jamaah sebanyak 7.514. (put)
Load more