Naskah Khutbah Jumat 2 Mei 2025: Api yang Membakar Hutan di Israel, Peringatan Azab atau Bencana Alam?
- ANTARA/Anadolu/as/am
tvOnenews.com - Kebakaran hutan yang membara di dekat wilayah Yerusalem membuat Israel ketar-ketir dalam menghadapi bencana alam tersebut menjadi tema yang sangat menarik dibahas di naskah khutbah Jumat.
Dalam naskah khutbah Jumat ini, kebakaran hutan di Israel membuat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengubah status situasi nasional saat ini menjadi darurat.
Tak hanya itu, api yang membara di hutan dekat wilayah Yerusalem membuat pemerintah Israel meminta pertolongan kepada internasional.
Di sepanjang Jalan Raya 1 antara Yerusalem dan Tel Aviv, api tiada hentinya memperlihatkan keganasan untuk membakar hutan di wilayah Israel tersebut.
Pemerintah Israel meminta warga Neveh Shalom, Beko'a, Ta'ox, dan Mesilat Tzion melakukan evakuasi, bahkan terkini akses jalan utama ditutup imbas kebakaran hutan pada Rabu (30/4/2025).
Oleh karena itu, tvOnenews.com ingin membagikan tema yang menarik diambil dari situasi terkini di Israel dalam pembahasan naskah khutbah Jumat untuk pelaksanaan shalat Jumat, 2 Mei 2025.
Sementara, tvOnenews.com telah membuat judul naskah khutbah Jumat yang bersifat singkat ini bertajuk "Api yang Membakar Hutan di Israel, Peringatan Azab atau Bencana Alam?".
Naskah Khutbah Jumat Singkat Tema Api yang Membakar Hutan di Israel, Peringatan Azab atau Bencana Alam?
- Pexels/Chattrapal (Shitij) Singh
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَكْرَمَنَا بِالْإِسْلَامِ، وَأَعَزَّنَا بِهِ قُوَّةً وَإِيْمَانًا، وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِنَا فَجَعَلَنَا أَحِبَّةً وَإِخْوَانًا، وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، أَنْزَلَ كِتَابَهُ هُدًى وَرَحْمَةً وَتِبْيَانًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، هَدَى اللهُ بِهِ مِنَ الضَّلَالَةِ، وَعَلَّمَ بِهِ مِنَ الْجَهَالَةِ، وَأَعَزَّ بِهِ بَعْدَ الذِّلَّةِ، وَكَثَّرَ بِهِ بَعْدَ القِلَّةِ، صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ كَانُوا لَهُ عَلَى الْحَقِّ إِخْوَانًا وَأَعْوَانًا؛ أَمَّا بَعْدُ.
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT yang Maha Pemberi kenikmatan berlimpah, sehingga kita masih bisa merasakan karunia-Nya hingga saat ini.
Sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah berjuang menyampaikan kebenaran bahwa, Islam adalah agama paling sempurna dan menyelamatkan umat manusia agar selalu beriman kepada Allah SWT.
Hadirin yang berbahagia dan dikaruniai Allah
Beberapa waktu lalu bahkan hingga saat ini, dunia mendadak heboh atas peristiwa kebakaran hutan besar-besaran di Israel.
Ribuan hektar lahan terbakar, warga mengungsi, dan udara penuh asap pekat. Hal ini membuat pemerintah Israel seolah-olah tak sanggup menanganinya, sehingga mengharap bantuan dari dunia internasional.
Bencana kebakaran hutan ini tak kunjung padam di tengah terus menggempur dan melakukan genosida kepada Palestina, terkhusus menargetkan warga sipil di Jalur Gaza tanpa henti.
Fenomena seperti ini menjadi pemantik dan mengundang sejumlah reaksi dari seluruh pihak, khususnya umat Islam di dunia maupun Indonesia.
Banyak dari mereka yang bertanya-tanya apakah ini azab dari Allah atas kezaliman yang dilakukan pemerintah Israel terhadap Palestina? Ataukah ini hanyalah bagian dari fenomena alam biasa yang terjadi akibat perubahan iklim?
Pertama-tama, khatib tidak ingin gegabah lebih dulu mengenai kebakaran hutan di Israel dampak dari Palestina. Khatib sedikit mengulas pandangan agama Islam terhadap musibah dan azab.
Dalam agama Islam, musibah dan bencana adalah bagian dari ketentuan Allah yang tak bisa dilepaskan dari hikmah-Nya.
Jika kita merujuk dalam terjemahan dan tafsir Surat Al-A’raf Ayat 96-100, Allah menegaskan bahwa azab bisa diturunkan kepada kaum yang mendustakan kebenaran dan terus-menerus berbuat zalim.
Namun, tidak semua musibah adalah azab, sebagaimana yang tertuang dalam redaksi Surat Al-Hadid Ayat 22 terkait bencana menimpa di bumi, Allah SWT berfirman:
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ
Artinya: "Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauhulmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah." (QS. Al-Hadid, 57:22)
Musibah bisa bermakna azab, ujian, atau bahkan peringatan agar manusia kembali kepada jalan yang benar.
Kita sejatinya tidak mendapatkan hak sepenuhnya untuk menentukan mana yang termasuk azab, karena itu adalah rahasia Allah.
Ibadallah,
Kemudian, khatib akan menerangkan penilaian secara adil jika kedapatan atau mengetahui musibah di negeri non-Muslim, khususnya di Israel.
Sebagian orang mudah tergelincir dalam menyimpulkan bahwa bencana di negara non-Muslim seperti Israel pasti adalah azab. Padahal, Rasulullah SAW mengajarkan agar tidak cepat merasa diri paling benar atau lebih suci.
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim menerangkan hal ini, Rasulullah SAW bersabda:
"Jika seseorang berkata, 'Manusia telah binasa', maka dialah yang paling binasa di antara mereka." (HR. Muslim).
Sikap yang benar adalah introspeksi dan mengambil pelajaran. Bisa jadi Allah sedang memperingatkan umat Islam agar tidak terlena dengan dunia dan kembali kepada taubat nasuha.
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Khatib akan menerangkan apa saja pelajaran dan hikmah di balik musibah. Bagi seorang Muslim, setiap peristiwa harus menjadi sarana muhasabah.
Kebakaran ini menunjukkan betapa lemahnya manusia di hadapan alam. Sekaligus, ia mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga amanah bumi (khalifah fil-ardh) dan empati terhadap penderitaan manusia, meski berbeda keyakinan.
Sebagaimana dalam dalil Al-Quran melalui Surat Al-Mumtahanah, Allah SWT berfirman:
لَا يَنْهٰىكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَتُقْسِطُوْٓا اِلَيْهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
Artinya: "Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil." (QS. Al-Mumtahanah, 60:8)
Sebagai sesama manusia, penderitaan mereka juga pantas dikasihani. Bisa jadi musibah ini adalah kesempatan agar mereka pun mendapatkan hidayah Allah, walaupun kini ia semena-mena telah melukai warga sipil di Palestina yang tidak bersalah.
Akan tetapi, musibah ini menunjukkan sebagaimana banyak kisah dalam sejarah di mana bencana menjadi titik balik keimanan.
Hadirin shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Demikianlah khatib sedikit menerangkan khutbah pada sesi kali ini. Kesimpulannya, kebakaran hutan di Israel bisa menjadi peringatan ilahi, bisa juga fenomena alam, atau bahkan keduanya.
Tugas kita bukan menilai hukuman, tapi mengambil pelajaran. Jangan sampai kita justru tertawa di atas penderitaan orang lain, sementara dosa kita belum tentu lebih ringan.
Marilah kita memperbanyak istighfar, memperbaiki ibadah, dan minta kepada Allah agar negeri kita dijauhkan dari bencana serupa. Musibah di mana pun adalah panggilan untuk kembali kepada Allah.
لِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
(hap)
Sumber Referensi: Tafsir Ibnu Katsir, kitab Ihya' Ulumuddin oleh Imam Al-Ghazali, Al Jazeera, Quran Kemenag RI, NU Online.
Load more