Ternyata Istri Boleh Mengambil Uang Suami Tanpa Izin, Jika...

tvOnenews.com - Dalam kehidupan rumah tangga, peran suami dan istri memiliki tanggung jawab yang saling melengkapi, terutama dalam urusan nafkah. 

Namun, muncul pertanyaan yang cukup sering dibahas: apakah seorang istri boleh mengambil uang suami tanpa izin?

Menjawab hal ini, Buya Yahya memberikan penjelasan yang mendalam namun tetap bijak.

Sumber :

• Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV

Beliau menyampaikan bahwa seorang istri boleh mengambil uang suami sesuai kebutuhannya, misalnya untuk kebutuhan makan.

Namun, penting untuk dipahami bahwa "makan" yang dimaksud di sini bukanlah makanan mahal dan mewah. 

Melainkan makan yang sesuai dengan standar kehidupan masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka.

Jika kebutuhan yang ingin dipenuhi istri termasuk dalam kategori gaya hidup mewah, maka wajib bagi istri untuk terlebih dahulu meminta izin dari suami.

"Jadi kapan boleh itu? Ketika sang suami sangat pelit, sudah diminta pun tetap tidak memberi nafkah," ujar Buya Yahya, dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Sumber :

• Freepik

Meski demikian, Buya Yahya tetap mengingatkan agar istri tidak gegabah mengambil uang suami tanpa izin. 

Selagi masih bisa meminta izin baik-baik kepada suami, maka harus minta izin dulu.

Dalam kondisi di mana suami benar-benar tidak memberikan nafkah, istri disarankan untuk menempuh jalur hukum demi keadilan.

Boleh diajukan ke Mahkamah agar lebih adil dan bersih, ujar Buya Yahya.

Namun, jika sang suami sebenarnya telah berusaha keras mencari nafkah namun keadaan tidak mendukung, misalnya karena kebangkrutan atau musibah lainnya, maka tidak memberinya nafkah bukan termasuk dosa.

Sumber :

• Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV

Buya Yahya pun mengingatkan dengan tegas kepada para istri untuk tidak seenaknya mengambil uang suami tanpa izin.

"Hei para istri, jangan seenaknya ngambil uang suamimu tanpa izin, nggak boleh," tegasnya.

Menurut Buya Yahya, rumah tangga yang baik hanya bisa terwujud jika kedua belah pihak, suami dan istri, sama-sama mau berbenah dan memperbaiki diri.

(gwn)