Teks Khutbah Jumat 25 April 2025: Saat Pemimpin Agama Lain Meninggal, Bagaimana Sikap Seorang Muslim?
- iStockPhoto
Sholawat serta salam tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Berkat beliau, kita mampu bertahan betapa nikmatnya bisa berpegang teguh pada agama Islam agar selamat di akhirat kelak.
Hadirin shalat Jumat yang dirahmati Allah
Kematian merupakan tidak hanya soal berpulang kepada Sang Pencipta, tetapi juga bagian takdir yang menyatukan seluruh umat manusia, tanpa memandang agama, suku, atau status sosial.
Ketika seorang pemimpin agama non-Muslim wafat, muncul beragam reaksi dari umat Islam, ada yang menunjukkan simpati, ada pula yang mempertontonkan sinisme.
Lantas, bagaimana sebenarnya tuntunan Islam mengenai sikap dalam situasi seperti ini? Apakah cukup hanya berdiam atau justru Islam memiliki etika tersendiri dalam menyikapi wafatnya tokoh dari agama lain?
Oleh karena itu, khatib akan menjelaskan sedikit tentang ajaran Islam dan penghormatan terhadap sesama manusia.
Islam adalah agama yang menjunjung tinggi martabat manusia. Dalam Al-Quran dari Surat Al-Isra Ayat 70, Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ
Artinya: "Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam..." (QS. Al-Isra: 70).
Dalam tafsir ayat ini menegaskan bahwa, manusia memiliki kehormatan sejak penciptaannya, terlepas dari latar belakang keyakinannya.
Terlebih lagi, dalam salah satu hadis riwayat, Rasulullah SAW pernah berdiri saat jenazah seorang Yahudi melewati beliau. Ketika sahabat bertanya mengapa beliau berdiri untuk jenazah non-Muslim, Rasulullah menjawab:
"Bukankah dia juga manusia?." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hal ini menunjukkan bahwa, Islam mengajarkan penghormatan terhadap sesama, terutama dalam momen sakral seperti kematian.
Sidang Jumat yang dibahagiakan oleh Allah
Khatib akan menjelaskan pentingnya menahan diri dari komentar negatif, tentunya yang berkaitan dengan adab, lisan, dan digital.
Era digital membuat kita mudah menyuarakan pendapat, namun Islam mengajarkan kehati-hatian dalam berbicara.
Banyak di antara kita tergelincir dalam ghibah, su’udzan, bahkan olok-olok ketika tokoh agama lain wafat.
Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian mencaci maki orang yang telah meninggal, karena mereka telah mendapatkan balasan dari apa yang mereka perbuat." (HR. Bukhari).
Load more