‘Cahaya dari Sang Paus’ Menag Nasaruddin Umar Kenang Sosok Pribadi Paus Fransiskus hingga Pertemuannya di Indonesia
- Antara
tvOnenews.com - Dunia kini tengah berduka, pasalnya pemimpin Katolik Dunia, Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun, Senin (21/5/2025)
Menteri Agama, Nasaruddin Umar menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Pemimpin Umat Katolik, Paus Fransiskus.
Melalui akun Instagramnya, @nasaruddin_umar, mengungkapkan bahwa dunia kini sedang kehilangan pemimpin yang penuh kasih, sederhana, dan mengajarkan kedamaian lintas iman.
“Selamat jalan, Duka Mendalam atas meninggalnya Paus Fransiskus. Dunia kehilangan sosok pemimpin yang penuh kasih, sederhana, dan mengajarkan kedamaian lintas iman. Warisan cintamu untuk sesama akan terus hidup dalam hati umat manusia. Doa kami menyertaimu, semoga damai di sisi-Nya,” ungkap Menag, Nasaruddin Umar pada unggahan Instagram miliknya.
Sebagai sosok yang dekat dengan Paus Fransiskus, Nasaruddin melihatnya sebagai sosok pemimpin yang tidak hanya peduli pada umatnya, melainkan seluruh umat beragama.
Serta Paus Fransiskus menjadi sosok teladan yang suka menyuarakan arti kemanusiaan, perdamaian dan keadilan.
“Kita mengenang sosok Paus Fransiskus, pemimpin yang mengajarkan dunia tentang kasih, kesederhanaan, dan keberanian untuk merangkul perbedaan. Beliau bukan hanya pemimpin umat, tapi juga suara bagi kemanusiaan, perdamaian, dan keadilan. Terima kasih atas keteladananmu,” tulis Nasaruddin Umar.
- Antara
Pada hari ini, Selasa (22/4/2025), Menteri Agama RI mengunjungi Kedutaan Besar Vatikan untuk menyampaikan duka citanya dengan wajah yang diselimuti kesedihan.
Dirinya menyampaikan pesan bahwa dunia telah kehilangan cahaya dari sang Paus, namun kenangan dan inspirasinya akan tetap hidup dalam ingatan.
“Paus Fransiskus adalah sosok yang penuh kasih, cinta damai, dan kebaikan. Kepergian beliau meninggalkan duka yang mendalam. ‘Sebuah cahaya dari sang Paus’ telah berpulang, namun kenangan dan inspirasinya akan terus hidup dalam ingatan setiap orang yang pernah bertemu maupun mendengarkan beliau selama ini,” jelas Menteri Agama RI.
“Kunjungan beliau ke Jakarta, Indonesia pada bulan September 2024 kini terasa semakin bermakna dan menyentuh. Kita semua mendoakan beliau,” sambungnya.
Sosok Pribadi Paus Fransiskus
Saat mendengar kabar duka, ia merasa sangat sedih. Nasaruddin teringat saat Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia dan menemuinya.
Dilansir dari salah satu media ternama Indonesia, Kompas TV, Imam Besar Masjid Istiqlal ini mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus merupakan sosok orang yang sederhana.
Bahkan saat kedatangannya ke Indonesia, justru Paus banyak menyampaikan permintaan yang meringankan.
“Kami kaget juga bahwa permintaan beliau itu (saat datang ke Indonesia) banyak, bukan merepotkan tapi justru untuk meringankan,” ungkap Nasaruddin pada tayangan Kompas TV.
“Pertama permintaannya tidak ingin menggunakan mobil mewah. Kami tawarkan Alphard, ternyata itu masih dianggap mewah makanya pakai mobil yang murah, mobil kecil,” ujarnya.
“Kemudian tidak ingin menggunakan hotel berbintang, akhirnya dia juga tidurnya di Kedutaan Vatikan. Dia juga tidak ingin menggunakan tenda yang mewah, padahal kita sudah mau menyiapkan tenda VVIP di depan Istiqlal,” lanjutnya.
- Antara
Begitu juga dengan makanan, Menteri Agama mengungkapkan Paus tidak meminta sajian makanan yang mewah.
Bahkan, seluruh accessories yang ia kenakan sungguh sederhana walaupun dikenal sebagai orang nomor satu dalam kepercayaan Katolik di dunia.
“Beliau tidak menggunakan accessories yang semewah itu, padahal dia orang nomor satu di Katolik,” kata Nasaruddin.
Nasaruddin juga menilai Paus memiliki aura yang sangat positif, bahkan selalu terlihat tersenyum dan tertawa.
“Selain itu, bahasa tubuhnya atau body language, wajahnya coba lihat selalu tertawa. Saya terkesan energinya, auranya positif sekali. Jangan-jangan dia nggak pernah marah,” kata Nasaruddin.
Melihat karakter Paus Fransiskus, Mantan Wakil Menteri Agama di era Susilo Bambang Yudhoyono ini berpesan kepada para tokoh agama untuk mencontoh pribadi Paus Fransiskus.
“Figur yang seperti ini jadi pelajaran buat kita tokoh umat beragama tidak harus menampilkan diri dengan mewah untuk menyampaikan gagasan besar,” jelasnya.
“Justru kesederhanaan itu akan melahirkan pesan yang lebih monumental dan membuat orang lain terkesima,” terusnya.
- Antara
Kenangan Nasaruddin Umar Bersama Paus Fransiskus
Selain itu, Nasaruddin sempat bercerita kenangannya saat Paus Fransiskus datang ke Indonesia.
Ketika ia mencium keningnya, Menag justru teringat dengan kepala Almarhum bapaknya yang sama-sama berjuang dalam kemanusiaan.
“Saat saya cium keningnya, dia justru cium tangan saya berkali-kali. Saya cium kepalanya, yang saya bayangkan itu betul-betul mirip kepalanya bapak saya, Almarhum,” ujarnya.
“Yang dulu dunia kemanusiaannya juga sangat kuat,” pungkasnya. (kmr)
Load more