Terungkap Tantangan Terbesar Pemain Mualaf ini Bergabung ke Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen: Tidak Bisa....
- dok.tvonenews.com/Ilham Giovani
Jakarta, tvOnenews.com- Satu hal tantangaan terbesar bergabung Timnas Indonesia, pernah diungkap Pemain mualaf ini.
Menurutnya, ada hal yang perlu dipersiapkan untuk pemain baru Timnas Indonesia. Apakah itu?.
Hal ini bagian dari pengalamannya sebagai pemain, sempat merasa syok di awal bergabung dengan Timnas Indonesia.
- dok.tvonenews.com/Ilham Giovani
Pengalaman buat Syok Ragnar Oratmangoen
Pemain ini bernama Ragnar Oratmangoen, dalam ceritanya ia menjelaskan, ia rasakan bisa jadi bahan catatan para pemain naturalisasi yang bakal bergabung ataupun baru masuk.
Pesan Ragnar Oratmangoen yang disapa Wak Haji itu, wejangan khusus untuk para Pemain naturalisasi seperti Tim Geypens, Markx Dio dan Ole Romeny, Joey Pelupessy. Sebab mereka baru bergabung ke Timnas Indonesia.
Pemain muslim Timnas Indonesia ini menyebutkan. hal ini bisa mempengaruhi ritme bermain dalam tim.
Berdasarkan pengalamannya, Ragnar pertama kali bergabung dengan Timnas Indonesia syok dengan gaya bermain bolanya.
Ternyata gaya bermain di Indonesia dengan sepakbola Belanda berbeda jauh. Timnas secara umum menggunakan umpan jauh.
Sehingga membuatnya harus lebih 'kerja keras' dengan banyak lari. Itu harus berusaha cepat untuk penyesuaian diri.
"Di Belanda, semua orang ingin bermain sepak bola yang baik dari belakang,” ungkap penyerang Timnas Indonesia ini, dipodcast Youtube Soccer77, dikutip Sabtu (19/4/2025).
“Di Indonesia, yang pertama kali dilakukan adalah kerja keras dan berlari dan tidak bermain bola seperti itu (operan pendek).” jelas Ragnar.
- PSSI
Gaya Bermain Bola antara Timnas Indonesia dan Belanda Berbeda
Sebab di Belanda kata Ragnar Oratmangoen lebih banyak memainkan umpan pendek. Hal inilah yang jadi tantangannya.
“Saat kalian tidak bisa bermain operan pendek, maka bermain operan panjang. Di Belanda, mereka tidak menyukai bermain dengan operan jarak jauh,” jelas Ragnar Oratmangoen.
Maka seluruh tenaga yang digunakan atau taktik memungkinkan mempengaruhi. Maka kerja keras dan adaptasi cepat dibutuhkan.
Load more