Teks Khutbah Jumat Singkat 18 April 2025: Amalan Pembawa Rezeki Mengalir Deras yang Sering Kita Lupakan
- Freepik
Artinya: "Maka aku berkata kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan lebat atasmu, dan membanyakkan harta serta anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun serta mengadakan (pula di dalamnya) sungai-sungai." (QS. Nuh, 71:10–12).
Berdzikir dan beristighfar secara konsisten menjadi pintu pembuka rezeki yang sering kita abaikan. Memohon ampunan membersihkan hati dan menarik keberkahan.
2. Silaturahmi
Silaturahmi juga menjadi cara terbaik terus meluaskan rezeki, sebagaimana dalam hadis riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi." (HR. Bukhari no. 5986, Muslim no. 2557).
Silaturahmi mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan, serta menjadi sebab terbukanya pintu rezeki, baik berupa materi maupun dukungan sosial.
3. Sedekah
Sedekah tidak mengurangi harta, melainkan memperbanyak rezeki karena memberi terhadap sesama menjadi upaya kehidupan diselimuti keberkahan, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Harta tidak akan berkurang karena sedekah." (HR. Muslim no. 2588).
Dalam hal ini, sedekah walaupun kecil, memiliki kekuatan spiritual yang besar. Allah SWT menjanjikan balasan berlipat ganda bagi orang-orang yang suka bersedekah dengan ikhlas.
4. Tawakal yang Benar
Dalam sebuah hadis riwayat mempertegas bahwa tawakal menjadi pemantik rezeki diguyur oleh Allah SWT kepada hamba-Nya yang berusaha dan berserah diri, begini redaksinya:
"Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberi rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung. Ia pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang." (HR. Tirmidzi no. 2344).
Tawakal sejati bukan berarti berpangku tangan, melainkan tetap berusaha maksimal sambil menyerahkan hasil sepenuhnya kepada kehendak Allah.
Nahasnya, kita sering kali melakukan berbagai kesalahan yang padahal sifatnya umum hanya perkara fokus duniawi, sehingga melupakan sisi spiritualitas.
Sering kali manusia sibuk dengan usaha duniawi. Biasanya meliputi bekerja keras, berbisnis, dan mencari peluang.
Ketika sibuk dengan urusan duniawinya, mereka lalai dalam memperbanyak doa, dzikir, sedekah, dan memperbaiki hubungan sosial. Padahal, rezeki berkah lahir dari keseimbangan antara ikhtiar dan keimanan.
Load more