Susah Lancar Bahasa Arab, Doa Pakai Bahasa Indonesia Memang Boleh? Tak Disangka ini Jawaban Ustaz Khalid Basalamah
- Tangkapan layar YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo
"Tapi kalau sudah ibadah tertentu itu ditentukan waktunya, jenisnya, gerakannya, bacaannya maka kita enggak ngubah, kita menjaga kemurniannya," jelasnya.
"Shalat itu punya gerakan khusus, punya bacaan khusus karena memang sudah begitu panduannya, apalagi kita tetap baca dengan lafaz bahasa Arabnya," sambungnya menerangkan.
Allah SWT memberikan perintah kepada hamba-Nya senantiasa membaca doa, sebagaimana diabadikan dalam sejumlah dalil Al-Quran dan hadis riwayat Rasulullah SAW.
Dikutip dari Quran Kemenag RI, seruan perintah berdoa kepada-Nya telah dipaparkan melalui salah satu dalil Al-Quran dari redaksi Surat Gafir Ayat 60, Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ
Artinya: "Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina." (QS. Gafir, 40:60).
Merujuk dalam buku Panduan Shalat Rasulullah, Imam Abu Wafa menjelaskan terkait berdoa menggunakan bahasa Indonesia dari pandangan para ulama.
Para ulama Syafi'iyah berbagi pandangan mengenai doa memakai bahasa Indonesia dari segi dua hukum.
Kedua jenis hukum tersebut merupakan didasari dari dalil Al-Quran maupun hadis riwayat Rasulullah SAW, serta versi sendiri atau tidak bersumber dari Al-Quran dan hadis.
Melalui pandangan ulama Syafi'iyah, Imam Abu Wafa mengatakan orang mukmin boleh menggunakan bahasa Indonesia jika tidak sanggup membaca doa dari dalil Al-Quran dan hadis dengan bahasa Arab.
Sebaliknya, kalau orang yang mahir menggunakan bahasa Arab, maka harus tetap mengikuti kaidah bacaan doanya meskipun berasal dari Al-Quran dan hadis.
Jenis kedua merujuk pada doa boleh berbahasa Indonesia jika bukan berasal dari Al-Quran dan hadis riwayat, dengan catatan sifatnya harus mubah dan tetap mengandung kebaikan.
Load more