Susah Lancar Bahasa Arab, Doa Pakai Bahasa Indonesia Memang Boleh? Tak Disangka ini Jawaban Ustaz Khalid Basalamah
- Tangkapan layar YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo
tvOnenews.com - Doa memiliki identik menggunakan bahasa Arab karena menjadi salah satu anjuran mengingat Rasulullah SAW berdoa juga memakai lafadz berbahasa Arab.
Namun, setiap negara memiliki bahasanya masing-masing, sehingga mereka mengucap doa mengikuti bahasa dalam negaranya, misalnya menyampaikan hajat menggunakan bahasa Indonesia.
Di Indonesia, tak sedikit orang mukmin lancar berbahasa Arab. Hal ini membuat mereka melantunkan doa dengan bahasa Indonesia.
Sebagai pendakwah kondang, Ustaz Khalid Basalamah mengungkapkan hukum membaca doa menggunakan bahasa Indonesia, dengan dalih tidak memahami tulisan dari bahasa Arab.
Lantas, apa hukum doa memakai bahasa Indonesia? Simak jawaban Ustaz Khalid Basalamah di bawah ini!
Hukum Doa Pakai Bahasa Indonesia
- iStockPhoto
Dalam suatu kesempatan, Ustaz Khalid Basalamah menghadiri acara podcast YouTube milik Denny Sumargo. Tema yang dibahas tentang Nabi Isa AS dan Yesus.
Pada awal perbincangan tersebut, Ustaz Khalid Basalamah mendapat pertanyaan dari Denny Sumargo setelah berdoa menggunakan bahasa Indonesia.
"Itu boleh tuh doa pakai bahasa Indonesia (dalam Islam), soalnya kata teman saya kalau misalnya doa harus pakai bahasa Arab," kata Denny Sumargo sambil bertanya kepada Ustaz Khalid Basalamah dikutip dari kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Kamis (17/4/2025).
Menurut Ustaz Khalid Basalamah, berdoa tidak perlu berbahasa Arab. Umat Muslim diperbolehkan menggunakan bahasa Indonesia.
Akan tetapi, Ustaz Khalid Basalamah menyarankan, setidaknya doa mengucapkan bahasa Arab walaupun hanya sedikit.
"Hukumnya kalau dalam Islam dimulai dengan memuji Allah dulu, minimal sekali Alhamdulillah. Berartikan segala puji dan puja buat Allah," ujar Ustaz Khalid Basalamah.
"Setelah itu, baru baca salam untuk Nabi Muhammad SAW, kemudian silakan sampaikan hajatnya," lanjutnya.
Ketika menyampaikan hajat, kata Ustaz Khalid Basalamah, tidak ada ketentuan harus berbahasa Arab saat berdoa kepada Allah SWT.
"Baru kita sampaikan di dalam bahasa Indonesia," tegas dia.
Dewan penasihat syariah sekolah Rahmatan Lil 'Alamin Boarding School itu menuturkan, doa yang terkandung di setiap bacaan dalam shalat memiliki ketentuan sendiri.
Bacaan shalat telah bersifat mutlak. Bagi Ustaz Khalid Basalamah, orang mukmin harus tetap mengamalkan bacaan doa tersebut menggunakan bahasa Arab.
Load more