Teks Khutbah Jumat Singkat 18 April 2025: Pertengahan Syawal, Waktu Terbaik Muhasabah dan Meluruskan Niat
- Istimewa
Khatib mengingat perkataan dari Umar bin Khattab radhiyallahu, beliau berkata:
"Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab, dan timbanglah amalmu sebelum ditimbang."
Muhasabah bukan untuk menakuti, melainkan agar kita tetap sadar bahwa iman naik turun, dan hanya dengan evaluasi kita bisa kembali lurus di jalan Allah.
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Betapa pentingnya di pertengahan Syawal untuk meluruskan niat dan menjaga konsistensi amal. Niat adalah fondasi dari seluruh amal, Nabi SAW bersabda:
"Sesungguhnya amal-amal itu tergantung niatnya..." (HR. Bukhari & Muslim)
Pertengahan Syawal memberi ruang untuk mengecek kembali, "apakah kita beribadah karena Allah atau karena kebiasaan sosial? Apakah kita ingin tampil baik di mata manusia atau karena cinta kepada Sang Pencipta?"
Konsistensi dalam amal kecil lebih dicintai Allah daripada amal besar yang hanya sesekali. Nabi SAW bersabda:
"Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling kontinu meskipun sedikit." (HR. Bukhari no. 6465, Muslim no. 783)
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa mengerjakan amalan utama di Bulan Syawal. Salah satu amalan yang dianjurkan di bulan Syawal adalah puasa enam hari, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim no. 1164)
Amalan ini adalah bentuk istiqamah sederhana yang bisa dilakukan. Selain itu, memperbanyak sedekah, silaturahmi, dan menjaga ibadah sunnah lainnya sangat dianjurkan.
Sebelum pembahasan berakhir, penting bagi kita mengingat catatan ini bahwa, Syawal juga momen melanjutkan proses taubat, memperbaiki hubungan sosial, serta meningkatkan kualitas ibadah personal maupun sosial.
Sidang Jumat yang berbahagia dan dirahmati Allah
Demikianlah khatib menyampaikan sesi khutbah pertama pada kesempatan ini. Mari kita menjadikan pertengahan Syawal ini sebagai waktu terbaik untuk muhasabah, meluruskan niat, dan merawat semangat ibadah yang telah tumbuh di Ramadhan.
Semoga Allah SWT menerima seluruh amal kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan memberikan kita kekuatan untuk istiqamah hingga akhir hayat.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
Load more