Kesaksian Spiritual Teh Desi, Mati Suri 3 Hari Dituntun Kakek Nenek Lihat Jutaan Manusia di Alam Gaib, Dia Bilang...
- Kolase iStockPhoto & Tangkapan layar YouTube Malam Mencekam
"Cuma beliau tidak mau mendahului karena beliau lebih senang mendengarkan anaknya curhat. Beliau hanya menyuruh tidur. Besoknya saya cerita tetapi tidak ada ekspresi kaget dari papa," katanya.
"Sebenarnya kami kan punya nasab dari leluhur. Jadi, papa saya sudah nih kayaknya anak ini bakal ngalamin begini. Setelah itu kembali normal jadi ibu rumah tangga," lanjutnya lagi.
Anugerah setelah Mati Suri
Teh Desi menjelaskan tiga bulan setelah sehat, ia bersama ayahnya pergi ke keluarganya di Bandung sebagai tempat tinggal kakak pertama dari ayahnya kerap dipanggil Uwa Dudung.
"Uwa Dudung ibaratnya punya tirakatnya kuat karena kebetulan kami punya nasab. Kemudian papa bercerita dari kejadian (mati suri) Desi," tutur Teh Desi.
Uwa Dudung pun menjelaskan mengenai kejadian mati suri tersebut. Ia mengatakan, Desi telah mengalami perjalanan spiritual di mana kehidupan setelah kematian.
"Ketika kamu diangkat itu adalah perpisahan antara roh dengan tubuh. Sebetulnya kamu tuh sudah terpisah sama badan kamu dan kamu mengalami perjalanan sesungguhnya sangat jauh. Itulah hidup, itulah dunia cuma sebentar seujung kuku juga tidak ada," jelas Teh Desi sambil mengutip ucapan Uwa Dudung.
Uwa Dudungnya menjelaskan kalau sosok kakek tersebut merupakan amal kebaikan dan neneknya yang dikiri amal buruk yang dimiliki Teh Desi.
"Kalau yang gerbang (bercahaya), Uwa Dudung bilang itulah gerbang setelah kita hidup. Kita loncat dari alam kematian cuma satu langkah, dia sebut 'Kalau kamu ngelangkah ke sana, mungkin Desi sudah tidak di dunia'," tuturnya.
Teh Desi melanjutkan Uwa Dudung mengatakan tempat dipenuhi awan itu merupakan alam setelah kematian dan jutaan manusia yang berseliweran adalah roh orang telah meninggal dunia.
"Orang-orang itu adalah roh. Mereka jalan enggak tentu arah karena menunggu doa dari keluarga, suami, istrinya dari anak-anaknya," bebernya.
Teh Desi akhirnya membenahi dirinya setelah mengalami mati suri agar selalu berpegang teguh pada kebenaran dari Allah SWT, seperti meningkatkan shalat dan ibadah lainnya.
(hap)
Load more