Profil Erdogan, Pemimpin Muslim Dunia yang Ditemui Prabowo Bahas Palestina
- ANTARA
Presidensi dan Konsolidasi Kekuasaan
Pada 2014, Erdogan menjadi Presiden Turki, menggantikan jabatan simbolis itu menjadi kekuasaan eksekutif penuh setelah perubahan konstitusi pada 2017. Sistem parlementer diubah menjadi presidensial, memperluas kekuasaan presiden secara signifikan.
Langkah ini menuai kritik dari dalam dan luar negeri, dengan tudingan bahwa Erdoğan tengah membangun pemerintahan otoriter. Namun bagi banyak pendukungnya, ini adalah langkah penting untuk menstabilkan pemerintahan dan menjaga kedaulatan nasional dari intervensi asing.
Sikap Erdogan terhadap Dunia Islam dan Palestina
Salah satu alasan mengapa Erdogan begitu dikagumi oleh umat Islam di berbagai belahan dunia adalah sikap tegasnya dalam membela kepentingan umat Islam, khususnya dalam isu Palestina.
Erdogan adalah salah satu pemimpin dunia paling vokal dalam mengkritik pendudukan Israel atas Palestina. Ia tidak segan menyebut Israel sebagai “negara teroris” dan secara terbuka mendukung perjuangan rakyat Gaza.
Bahkan, pada 2010, hubungan Turki-Israel sempat memburuk tajam setelah insiden Mavi Marmara, di mana tentara Israel menyerang kapal bantuan kemanusiaan asal Turki yang menuju Gaza.
Dalam berbagai forum internasional, seperti PBB dan OKI, Erdogan terus menyuarakan keadilan untuk Palestina, menyerukan perlunya dunia Islam untuk bersatu melawan ketidakadilan global.
Kritik dan Kontroversi Erdogan
Sebagai tokoh besar, Erdogan tentu tidak luput dari kritik. Di dalam negeri, ia sering dituduh membungkam oposisi, mempersempit ruang kebebasan pers, dan menggunakan pengadilan untuk melemahkan lawan politik. Setelah upaya kudeta gagal pada 2016, puluhan ribu orang ditangkap dan lembaga-lembaga yang dicurigai terafiliasi dengan Fethullah Gülen ditutup.
Secara ekonomi, Turki juga mengalami gejolak dalam beberapa tahun terakhir, termasuk inflasi tinggi, penurunan nilai tukar lira, dan meningkatnya pengangguran. Namun Erdoğan tetap bertahan, memenangkan pemilu presiden 2023 dan memperpanjang masa kekuasaannya.
Itulah profil Recep Tayyip Erdogan, seorang negarawan, nasionalis, pemimpin umat, sekaligus politisi ulung. Di satu sisi, ia membangkitkan semangat kebanggaan Islam di Turki dan dunia, memperjuangkan hak-hak umat, serta membawa nilai-nilai spiritual ke ruang publik. Di sisi lain, ia juga dikritik karena langkah-langkahnya yang dianggap membatasi demokrasi. (put)
Load more